IHSG Sentuh Level Positif, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 11.865 Triliun pada Penutupan Pekan Ini
Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 5 hingga 9 Mei 2025 menunjukkan tren positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan pertumbuhan, meskipun tipis, dan kapitalisasi pasar mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan, IHSG berada di level 6.832,80, naik 0,25% dibandingkan posisi pada akhir pekan sebelumnya yang berada di 6.815,73. Kenaikan ini memberikan sinyal optimis bagi pasar modal Indonesia, meskipun fluktuasi tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika investasi.
Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami peningkatan, mencapai Rp 11.865 triliun. Angka ini naik 0,29% dibandingkan dengan kapitalisasi pasar pada penutupan pekan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 11.831 triliun. Pertumbuhan kapitalisasi pasar ini menunjukkan adanya peningkatan nilai aset secara keseluruhan di pasar modal.
Berikut rincian data perdagangan BEI selama sepekan:
- Rata-rata Nilai Transaksi Harian: Rp 13,33 triliun (turun 14,77% dari pekan lalu)
- Rata-rata Frekuensi Transaksi Harian: 1,29 juta kali transaksi (naik 6,63% dari pekan lalu)
- Rata-rata Volume Transaksi Harian: 24,52 miliar saham (turun 17,49% dari pekan lalu)
Secara keseluruhan, data perdagangan menunjukkan adanya penurunan nilai dan volume transaksi harian. Namun, frekuensi transaksi harian justru mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai transaksi per unit cenderung lebih kecil, aktivitas perdagangan secara keseluruhan tetap tinggi.
Dari sisi investor asing, tercatat nilai jual bersih sebesar Rp 563,17 miliar pada penutupan pekan ini. Secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 53,85 triliun. Pergerakan dana asing ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi dinamika pasar modal Indonesia.
Secara keseluruhan, kinerja IHSG dan kapitalisasi pasar yang positif pada pekan ini memberikan harapan akan pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa depan. Namun, investor tetap perlu mencermati berbagai faktor ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan pasar.