Panasonic Umumkan Restrukturisasi Global, 10.000 Posisi Terdampak
Panasonic, perusahaan elektronik multinasional asal Jepang, mengumumkan rencana restrukturisasi global yang akan berdampak pada sekitar 10.000 posisi di seluruh dunia. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan di tengah perubahan lanskap bisnis global.
Perusahaan yang berbasis di Osaka ini menyatakan bahwa restrukturisasi akan difokuskan pada peningkatan efisiensi operasional di seluruh unit bisnis, termasuk departemen penjualan dan fungsi non-produktif lainnya. Peninjauan menyeluruh akan dilakukan untuk mengevaluasi kebutuhan organisasi dan personel yang sebenarnya, yang mengarah pada konsolidasi dan eliminasi posisi yang dianggap berlebihan. Panasonic memperkirakan bahwa sekitar 5.000 posisi di Jepang dan 5.000 posisi di luar negeri akan terpengaruh oleh inisiatif ini, yang akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan hukum dan peraturan ketenagakerjaan setempat.
Panasonic telah menjadi nama rumah tangga yang dikenal di seluruh dunia selama beberapa dekade, dengan portofolio produk yang beragam mulai dari peralatan rumah tangga hingga komponen elektronik industri. Selain menjadi pemasok utama baterai untuk kendaraan listrik Tesla, Panasonic juga memiliki kehadiran yang signifikan di sektor perumahan, energi, dan otomotif. Namun, perusahaan menghadapi tantangan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk persaingan yang ketat, perubahan permintaan konsumen, dan ketidakpastian ekonomi global.
Pada awal tahun ini, Panasonic meluncurkan program reformasi manajemen yang bertujuan untuk mengatasi masalah struktural dan meningkatkan kinerja keuangan. Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti perampingan operasi, pengurangan biaya, dan investasi strategis di bidang pertumbuhan utama. Perusahaan menargetkan peningkatan laba setidaknya 150 miliar yen melalui reformasi ini.
Namun, Panasonic memperkirakan penurunan laba bersih sebesar 15 persen dan penurunan penjualan sebesar delapan persen pada tahun fiskal saat ini. Pada tahun fiskal sebelumnya, perusahaan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17,5 persen menjadi 366 miliar yen, mengutip perlambatan permintaan kendaraan listrik dan faktor-faktor eksternal lainnya sebagai penyebabnya. Perusahaan juga terus memantau dampak potensial dari tarif perdagangan dan berupaya meminimalkan dampaknya melalui berbagai langkah mitigasi.
CEO Panasonic Holdings Yuki Kusumi sebelumnya telah mengisyaratkan perlunya pengurangan tenaga kerja untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dia menekankan bahwa Panasonic telah secara bertahap meningkatkan jumlah karyawan selama periode pertumbuhan, dan sekarang perlu mengambil langkah-langkah untuk merasionalisasi tenaga kerjanya agar tetap kompetitif di pasar global.
Berikut adalah beberapa point penting dalam berita:
- Panasonic mengumumkan restrukturisasi global yang berdampak pada 10.000 karyawan.
- Restrukturisasi bertujuan meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan.
- Fokus pada peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi posisi.
- Panasonic menghadapi tantangan persaingan, perubahan permintaan, dan ketidakpastian ekonomi.
- Perusahaan menargetkan peningkatan laba melalui program reformasi manajemen.
- Penurunan laba bersih dan penjualan diperkirakan pada tahun fiskal saat ini.
- CEO Panasonic mengisyaratkan perlunya pengurangan tenaga kerja untuk daya saing.
Restrukturisasi ini menandai langkah signifikan bagi Panasonic dalam upaya untuk beradaptasi dengan lanskap bisnis yang berubah dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Meskipun berdampak pada ribuan karyawan, perusahaan berharap bahwa langkah-langkah ini akan membantu memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam industri elektronik.