Program Makan Bergizi Gratis Diproyeksikan Ciptakan Puluhan Ribu Peluang Kerja Baru Bagi Sarjana
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah berpotensi membuka lapangan pekerjaan yang signifikan bagi para sarjana di Indonesia. Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa inisiatif ini diperkirakan akan menciptakan sekitar 90 ribu posisi baru yang tersebar di seluruh negeri.
Menurut Tigor, program MBG akan membutuhkan pembentukan 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap SPPG akan memerlukan sejumlah tenaga ahli, termasuk kepala unit, ahli gizi, dan tenaga akuntansi. Kebutuhan ini membuka peluang bagi para sarjana, terutama mereka yang baru lulus, untuk berkontribusi dalam program yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat.
"Setiap SPPG membutuhkan kepala unit. Dengan demikian, kita akan merekrut 30 ribu sarjana di seluruh Indonesia untuk posisi ini," ujar Tigor dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Tigor menjelaskan bahwa lowongan pekerjaan ini akan terbuka bagi sarjana berusia antara 22 hingga 30 tahun, termasuk bagi mereka yang baru saja menyelesaikan pendidikan tinggi. Program MBG juga akan membutuhkan ahli gizi yang kompeten untuk memastikan kualitas dan kandungan gizi makanan yang disajikan.
"Setiap SPPG akan didampingi oleh seorang ahli gizi. Kita membutuhkan 30 ribu ahli gizi, dengan kriteria usia antara 22 hingga 30 tahun. Ini berarti ada 90 ribu lapangan pekerjaan yang tersedia bagi sarjana kita yang baru lulus," tambahnya.
Selain menciptakan lapangan pekerjaan, program MBG juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Pasokan bahan baku untuk program ini akan diperoleh dari petani lokal, sehingga memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di pedesaan.
"Program ini akan menciptakan perputaran ekonomi di setiap lokasi SPPG berada. Selain membuka lapangan pekerjaan, program ini juga memberikan peluang bagi petani desa untuk menjual hasil pertanian mereka. Hal ini akan memotivasi para pelaku pertanian untuk meningkatkan produksi mereka," kata Tigor.
Tigor berharap bahwa program MBG akan terus memperluas lapangan pekerjaan dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan asupan gizi yang cukup, diharapkan generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.
"Dengan gizi yang terpenuhi, diharapkan tingkat kenakalan remaja akan berkurang dalam 20 tahun mendatang. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa," pungkasnya.
Dengan demikian, program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan penciptaan lapangan kerja, khususnya bagi para sarjana di Indonesia.
Berikut adalah daftar posisi yang dibutuhkan dalam program MBG:
- Kepala Unit SPPG
- Ahli Gizi
- Tenaga Akuntansi
Program ini membuka peluang besar bagi para sarjana untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik.