Program Makan Bergizi Gratis: Badan Gizi Nasional Siapkan 90.000 Peluang Kerja untuk Sarjana

Program Makan Bergizi Gratis Ciptakan Peluang Kerja Besar

Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan rencana pembukaan 90.000 lapangan kerja baru yang terkait dengan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja, khususnya bagi para lulusan sarjana di seluruh Indonesia.

Menurut Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, kebutuhan akan tenaga kerja ini muncul seiring dengan rencana penempatan para sarjana di 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan tersebar di seluruh pelosok negeri. Dalam satu SPPG akan ditempatkan tiga orang sarjana.

"Jadi 90.000 lapangan pekerjaan bagi sarjana kita yang fresh graduate hari ini. Nah ini gambarannya satuan pelayanan itu lah mereka bekerja, itu yang ada di seluruh Indonesia sebanyak 30.000," kata Tigor dalam sebuah diskusi di Jakarta.

Posisi yang akan diisi oleh para sarjana ini adalah kepala unit di masing-masing SPPG. Dengan demikian, BGN akan merekrut 30.000 sarjana untuk mengisi posisi kepala unit tersebut. Selain kepala unit, setiap SPPG juga membutuhkan tenaga ahli gizi dan akuntan.

"Satu ahli gizi per satuan pelayanan, berarti 30.000 ahli gizi nanti. Plus satu akuntan, lulusan akuntansi satuan pelayanan jadi 30.000," jelas Tigor.

Dampak Ekonomi dan Sosial yang Diharapkan

Lebih lanjut, Tigor menjelaskan bahwa rekrutmen 90.000 sarjana ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di berbagai daerah. Program MBG, dengan kebutuhan bahan baku yang besar, diharapkan dapat memotivasi para petani untuk meningkatkan produksi mereka.

"Membuat perputaran ekonomi setiap tempat di mana satuan pelayanan itu ada, yang tadi membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa," ujar Tigor.

Selain dampak ekonomi, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Indonesia. Dengan asupan gizi yang memadai, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan produktif.

"Jadi dengan diberikan makan cukup, gizi cukup mudah-mudahan nanti jumlah tawuran berkurang di 20 tahun dari sekarang, berkurang semua," pungkas Tigor.

Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar program pemberian makanan, tetapi juga merupakan program yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja, menggerakkan perekonomian daerah, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.