Asri Welas Hasilkan Karya Batik Sarat Makna untuk Hari Bahagia Luna Maya dan Maxime Bouttier

Perancang busana dan aktris ternama, Asri Welas, turut ambil bagian dalam perayaan pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang dilangsungkan di Bali pada tanggal 7 Mei 2025. Kehadirannya bukan sekadar sebagai tamu undangan, melainkan juga sebagai kreator batik eksklusif yang didedikasikan khusus untuk acara sakral tersebut.

Dalam perjumpaan di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/5/2025), Asri berbagi cerita mengenai kreasi istimewanya. Kain batik yang diberi nama "Denyut Semesta" itu, menurutnya, lahir dari proses panjang dan melibatkan banyak pihak. "Saya hadir di acara Luna kemarin, dan saya membawa kain Denyut Semesta. Proses pembuatannya sangat panjang, mulai dari kapas hingga penenunan, dan dikerjakan oleh seribu orang. Pewarnaannya pun menggunakan warna-warna dari sebelas suku Dayak di Kalimantan," ungkap Asri.

Lebih lanjut, Asri menjelaskan bahwa kain tersebut tidak hanya kaya akan warna, tetapi juga sarat dengan teknik tradisional yang unik. "Setelah proses pewarnaan, kami menggunakan teknik Ba untuk memeras, menyipratkan, dan menggores batik. Lalu ada juga teknik Tik, yang mengandung simbol-simbol tertentu," paparnya.

Menurut Asri, Luna Maya secara khusus meminta agar desain kain batiknya menyertakan elemen yang sangat personal. "Luna meminta agar lukisan dirinya bersama mendiang sang ayah dapat dibatik pada kain Denyut Semesta. Ia ingin ayahnya hadir secara simbolis di hari pernikahannya," tutur Asri.

Kain batik tersebut juga dirancang dengan filosofi mendalam. Asri Welas memasukkan motif-motif seperti:

  • Sidomukti
  • Sidolumut
  • Cipta Kasih
  • Naik Derajat

Motif-motif ini sarat akan doa dan harapan baik bagi kehidupan rumah tangga Luna dan Maxime.

"Doanya agar mereka dikaruniai keturunan yang baik, penuh kasih sayang. Luna juga berkarier di industri kreatif, jadi semoga ia terus berkarya. Semua harapan itu saya tuangkan dalam kain tersebut," jelasnya.

Motif batik tersebut juga menjadi cara bagi kedua mempelai untuk mengenang orang tua mereka yang telah berpulang. "Luna ingin ayahnya hadir secara simbolis di hari pernikahannya, karena sang ayah tidak dapat menyaksikan momen tersebut secara langsung. Maxime pun demikian, ia meminta agar foto masa kecilnya bersama mendiang ibunya turut dibatik pada kain tersebut. Ia ingin ibunya tahu bahwa ia telah menikah," beber Asri.

Karya yang sarat cinta dan makna ini pun disambut dengan haru oleh Luna dan Maxime. Asri merasa bahagia karena karyanya diharapkan dapat membawa kebaikan bagi pasangan pengantin baru. "Mereka sangat senang karena melalui gambar tersebut, mereka dapat menyampaikan rasa rindu kepada keluarga yang tidak dapat hadir. Saya juga sangat senang ketika mereka melakukan melukat sebelum akad nikah dengan menggunakan kain itu. Semoga semuanya berjalan dengan baik," pungkas Asri.