Kejaksaan Agung Siap Tindak Tegas Premanisme Berkedok Ormas Sesuai Arahan Presiden Prabowo

Kejaksaan Agung Respons Arahan Presiden Prabowo untuk Menindak Premanisme yang Mengatasnamakan Ormas

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan aksi premanisme yang berlindung di balik organisasi masyarakat (ormas). Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas keresahan pemerintah terhadap aktivitas premanisme yang mengganggu ketertiban umum dan iklim usaha yang kondusif.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menegaskan bahwa Kejaksaan menyambut baik arahan Presiden dan siap bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta instansi terkait lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kerja sama ini akan difokuskan pada pembinaan ormas dan penanganan masalah premanisme secara komprehensif.

"Kejaksaan menyambut baik dan siap menjalankan arahan Bapak Presiden, serta bekerjasama dengan Polri dan instansi terkait baik dipusat maupun di daerah, dalam pembinaan ormas dan penanganan masalah premanisme," ujar Harli Siregar.

Dalam upaya pencegahan, Kejaksaan memiliki peran penting dalam menciptakan ketertiban umum. Untuk itu, Kejaksaan akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait, termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum melalui sosialisasi dan pembinaan yang berkelanjutan.

Selain upaya pencegahan, Kejagung juga akan bertindak represif terhadap pelaku premanisme yang meresahkan masyarakat. Harli memastikan bahwa Kejaksaan selaku penuntut umum akan menindak tegas setiap pelanggaran dan tindak pidana yang dilakukan oleh para pelaku yang mengganggu ketertiban masyarakat. Dengan kata lain, tidak akan ada toleransi terhadap aksi premanisme yang merugikan masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat resah dengan aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas. Prasetyo menjelaskan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembinaan terhadap oknum-oknum ormas yang terlibat dalam aksi premanisme. Hal ini dilakukan untuk mencegah aksi serupa terulang kembali di masa mendatang. Pembinaan akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.

"Beberapa hari yang lalu beliau berkoordinasi dengan Jaksa Agung, berkoordinasi dengan Pak Kapolri, untuk mencari jalan keluar terhadap terutama pembinaan terhadap teman-teman ormas supaya tidak mengganggu iklim perusahaan dan mengganggu keamanan ketertiban masyarakat," kata Prasetyo.

Prasetyo Hadi juga menambahkan bahwa pemerintah tidak akan segan-segan untuk melakukan proses hukum jika ditemukan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh oknum ormas. Menurutnya, aksi premanisme di masyarakat akan dievaluasi secara menyeluruh untuk mencari solusi yang tepat dan efektif.

Dengan adanya tindakan tegas dari Kejagung dan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, diharapkan aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas dapat diberantas secara efektif. Hal ini akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

Koordinasi dan Tindakan Lanjutan

Kejaksaan Agung akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan penanganan premanisme berjalan efektif dan efisien. Koordinasi ini meliputi pertukaran informasi, perencanaan strategi, dan pelaksanaan operasi bersama. Selain itu, Kejaksaan juga akan meningkatkan pengawasan terhadap ormas-ormas yang berpotensi melakukan aksi premanisme.

Tindakan represif akan dilakukan secara proporsional dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Kejaksaan akan memastikan bahwa setiap pelaku premanisme diadili secara adil dan transparan. Selain itu, Kejaksaan juga akan berupaya untuk memulihkan kerugian yang diderita oleh korban aksi premanisme.

Dengan sinergi antara Kejaksaan Agung, Polri, dan instansi terkait lainnya, diharapkan penanganan premanisme dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah aksi serupa terulang kembali di masa mendatang. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Langkah Strategis Pemerintah dalam Menangani Premanisme

Pemerintah tengah menyusun langkah-langkah strategis untuk menangani premanisme secara komprehensif. Langkah-langkah ini meliputi:

  • Peningkatan Pembinaan Ormas: Pemerintah akan meningkatkan pembinaan terhadap ormas-ormas yang berpotensi melakukan aksi premanisme. Pembinaan ini akan difokuskan pada peningkatan kesadaran hukum, pemahaman nilai-nilai Pancasila, dan pengembangan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Penguatan Penegakan Hukum: Pemerintah akan memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku premanisme. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan koordinasi antara aparat penegak hukum, peningkatan kapasitas penyidik dan jaksa, serta penerapan sanksi yang tegas dan proporsional.
  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Pemerintah akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya premanisme. Hal ini akan dilakukan melalui kampanye informasi, pendidikan, dan sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.
  • Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Pemerintah akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta penciptaan lapangan kerja.
  • Evaluasi Menyeluruh: Pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan premanisme. Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi, serta merumuskan solusi yang tepat dan efektif.