Inisiatif Gencatan Senjata Terhenti: Rusia dan Ukraina Saling Lempar Tanggung Jawab Atas Pelanggaran

Upaya untuk meredakan konflik melalui gencatan senjata yang diumumkan sepihak oleh Rusia, dalam rangka memperingati kemenangan Uni Soviet pada Perang Dunia II, kembali menemui jalan buntu. Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas terjadinya pelanggaran, di tengah eskalasi pertempuran di berbagai wilayah.

Menurut laporan militer Ukraina yang dilansir oleh Reuters pada Jumat (9/5/2025), intensitas pertempuran meningkat tajam dengan 162 bentrokan bersenjata yang tercatat hanya dalam kurun waktu 24 jam. Laporan tersebut juga menyebutkan adanya 22 serangan udara dan hampir 1.000 serangan drone yang dilancarkan oleh pasukan Rusia. Situasi di wilayah Sumy, Ukraina timur laut, dilaporkan semakin memburuk sejak gencatan senjata diumumkan pada 8 Mei 2025. Otoritas militer regional setempat menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda gencatan senjata di wilayah tersebut.

Gubernur wilayah Zaporizhzhia, Ukraina tenggara, melaporkan bahwa delapan desa di garis depan pertempuran telah dihantam sebanyak 220 kali sejak pengumuman gencatan senjata oleh Moskow. Selain itu, pasukan Rusia juga dilaporkan telah melakukan 51 kali percobaan untuk menembus garis pertahanan Ukraina di Pokrovsk, sebuah kota strategis di Ukraina timur yang menjadi target utama Rusia.

Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina telah berupaya menyeberang ke wilayah Rusia sebanyak empat kali dalam sepekan terakhir, termasuk selama periode gencatan senjata. Upaya tersebut diklaim terjadi di wilayah Kursk dan Belgorod, dua wilayah perbatasan Rusia. Moskow juga menuding Ukraina telah meluncurkan 15 serangan ke wilayah timur Ukraina selama masa gencatan senjata.

Gubernur Belgorod melaporkan adanya serangan drone Ukraina yang menghantam sebuah gedung pemerintahan di wilayah tersebut pada Jumat (9/5/2025). Sementara itu, di desa Tetskino, Kursk, dilaporkan terjadi pertempuran sengit antara pasukan dari kedua negara. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan gencatan senjata terbatas pada 8-10 Mei 2025, sebagai bagian dari peringatan tahunan kemenangan Soviet atas Nazi Jerman. Namun, seperti upaya-upaya sebelumnya, gencatan senjata ini kembali gagal diimplementasikan di lapangan.

Inisiatif gencatan senjata sebelumnya, yang diberlakukan selama perayaan Paskah, juga mengalami nasib serupa. Kedua belah pihak saling menuduh atas pelanggaran kesepakatan, yang pada akhirnya menggagalkan upaya untuk meredakan ketegangan.