Terobosan Pemindaian Sinar-X Ungkap Identitas Gulungan Papirus Herculaneum yang Hangus Akibat Letusan Vesuvius

Sejumlah gulungan papirus yang hangus akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi, yang ditemukan terkubur di kota Herculaneum, berhasil diungkap identitasnya melalui pemindaian sinar-X. Teknik inovatif ini membuka lembaran baru dalam memahami karya-karya klasik yang tersembunyi.

Para peneliti, dengan menggunakan teknologi sinar-X canggih, berhasil mengidentifikasi judul dan penulis dari gulungan Herculaneum tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa teks tersebut merupakan bagian dari karya seorang filsuf Epikuros bernama Philodemus. Karya tulis ini diduga terbakar saat peristiwa tragis letusan gunung berapi yang menghancurkan kota itu hampir dua milenium lalu. Penemuan ini menjadi sangat penting karena untuk pertama kalinya, detail esensial berhasil diekstraksi melalui metode pemindaian sinar-X. Gulungan-gulungan yang ditemukan di sebuah vila Romawi kuno terkubur di bawah lapisan abu vulkanik kini terungkap sebagai karya monumental seorang filsuf Yunani kuno yang berpengaruh.

Deteksi jejak tinta melalui gambar sinar-X mengungkapkan bahwa naskah tersebut adalah bagian dari karya multi-volume berjudul 'On Vices', yang ditulis oleh Philodemus pada abad pertama Sebelum Masehi. Gulungan ini adalah salah satu dari tiga gulungan Herculaneum yang saat ini disimpan di Perpustakaan Bodleian, Oxford. Dr. Michael McOsker, seorang ahli papirus dari University College London yang bekerja sama dengan tim peneliti Oxford, menyatakan bahwa ini adalah kali pertama tinta terlihat secara langsung pada saat pemindaian. Sebelumnya, isi dari gulungan-gulungan tersebut masih menjadi misteri, bahkan keberadaan tulisan di dalamnya pun belum dapat dipastikan.

Gulungan ini merupakan bagian dari ratusan gulungan yang ditemukan di perpustakaan sebuah vila mewah Romawi, yang diyakini sebagai milik ayah mertua Julius Caesar, yang terletak di Herculaneum. Vila tersebut terkubur bersama kota Pompeii dalam letusan dahsyat pada tahun 79 Masehi. Upaya penggalian yang dilakukan pada abad ke-18 berhasil mengungkap sejumlah besar gulungan kuno, yang sebagian besar kini disimpan di Perpustakaan Nasional Naples. Namun, kondisi gulungan yang sangat rapuh akibat terbakar menyebabkan banyak di antaranya hancur saat para peneliti mencoba membukanya. Selain itu, tinta pada papirus yang telah menjadi arang juga sulit dibaca.

Pemindaian sinar-X ini merupakan bagian integral dari Vesuvius Challenge, sebuah kompetisi global yang dimulai pada tahun 2023. Kompetisi ini memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil membuat kemajuan dalam membaca gulungan menggunakan teknologi sinar-X 3D. Pada tahun 2024, sekelompok mahasiswa dengan keahlian di bidang komputer memenangkan hadiah utama sebesar $700.000 karena berhasil mengembangkan perangkat lunak kecerdasan buatan yang memungkinkan mereka membaca 2.000 huruf Yunani kuno dari salah satu gulungan.

Gulungan dari Bodleian, yang diberi kode PHerc. 172, dipindai pada bulan Juli 2024 di Diamond, fasilitas sinkrotron nasional Inggris yang terletak di Oxfordshire. Keunikan gulungan ini adalah terdeteksinya tinta pada gambar sinar-X. Para peneliti bahkan menemukan kata Yunani kuno yang berarti 'jijik' muncul setidaknya dua kali dalam dokumen tersebut.

Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Sean Johnson dari Vesuvius Challenge, serta secara terpisah oleh Marcel Roth dan Micha Nowak dari Universitas Würzburg, berhasil mengidentifikasi judul dan penulis teks di bagian terdalam gulungan. Penemuan ini memberikan mereka hadiah utama senilai $60.000 dari kompetisi tersebut. Selain judul 'On Vices' dan nama Philodemus, ditemukan pula nomor buku pada gulungan tersebut, yaitu 'alfa', yang menunjukkan bahwa ini kemungkinan merupakan bagian pertama dari karya tersebut. 'On Vices' terdiri dari setidaknya 10 buku yang membahas berbagai topik seperti kesombongan, keserakahan, sanjungan, dan pengelolaan rumah tangga.

Dalam waktu dekat, diharapkan lebih banyak informasi mengenai gulungan-gulungan tersebut akan terungkap. Sebanyak delapan belas gulungan telah dipindai di Diamond pada bulan Maret 2025, dan 20 gulungan lainnya dijadwalkan untuk dipindai di Fasilitas Radiasi Sinkrotron Eropa di Grenoble pada bulan Mei 2025. Dr. Brent Seales, seorang ilmuwan komputer dari Universitas Kentucky yang juga merupakan salah satu pendiri Vesuvius Challenge, menyatakan bahwa mereka telah melihat bukti keberadaan tinta pada banyak gulungan baru yang telah dipindai. Tantangan utama saat ini adalah mengubah data pindaian yang sangat besar menjadi bagian-bagian yang terorganisir, tersegmentasi dengan tepat, hampir diratakan, dan disempurnakan sedemikian rupa sehingga bukti tinta dapat ditafsirkan sebagai teks yang sebenarnya.