DPRD DKI Jakarta Desak Penanganan Tuntas Tawuran Manggarai: Aksi Anarkis Resahkan Warga
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti serius maraknya aksi tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, menyerukan penanganan komprehensif hingga ke akar permasalahan. Ia menekankan bahwa tindakan tegas diperlukan untuk mengatasi keresahan yang ditimbulkan oleh tawuran tersebut.
"Saya sangat mendukung langkah-langkah tegas yang diambil oleh Bapak Gubernur dalam menangani tawuran di Manggarai. Namun, penanganan tersebut harus tetap mengedepankan pendekatan manusiawi dan terarah. Situasi ini sudah sangat meresahkan masyarakat," ujar Rani kepada awak media pada Minggu (11/5/2025).
Rani menjelaskan bahwa tawuran yang kerap terjadi di Manggarai telah mengganggu aktivitas dan ketenangan warga. Oleh karena itu, ia mendesak agar aparat penegak hukum tidak hanya menindak pelaku tawuran, tetapi juga mencari tahu penyebab utama terjadinya konflik tersebut.
"Tawuran seringkali terjadi pada waktu yang tidak terduga dan menimbulkan keresahan bagi siapa pun yang melintas di wilayah tersebut. Siapa saja bisa menjadi korban. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan tegas dengan mencari tahu akar masalah dan dalang di balik setiap kejadian," tegasnya.
Lebih lanjut, Rani mendukung pemberian hukuman yang memberikan efek jera bagi para pelaku tawuran. Menurutnya, tawuran telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi masyarakat. Ia berharap hukuman yang setimpal dapat membuat pelaku dan calon pelaku tawuran berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan anarkis.
"Hukuman yang memberikan efek jera diharapkan dapat membuat pihak-pihak yang ingin memulai atau menjadi provokator tawuran berpikir ulang. Tentu saja, penindakan ini perlu melibatkan berbagai pihak terkait," kata Rani.
Ia menambahkan bahwa tawuran dapat menimbulkan kerugian yang besar, bahkan dapat menyebabkan hilangnya nyawa. Selain itu, pelaku tawuran juga seringkali merusak fasilitas umum di sekitarnya.
Rani juga menyoroti bahwa masalah tawuran tidak hanya terjadi di Manggarai, tetapi juga di berbagai wilayah lain di Jakarta. Ia meminta agar pencegahan tawuran dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah ibu kota.
"Sebenarnya, tawuran tidak hanya terjadi di Manggarai saja. Di beberapa wilayah Jakarta lainnya juga masih banyak daerah yang rawan tawuran dan semuanya meresahkan. Ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama. Tawuran tidak pernah membawa keuntungan, melainkan kerugian yang besar, apalagi jika sampai ada korban," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, tawuran di kawasan Manggarai memang sering terjadi. Beberapa hari lalu, tawuran yang terjadi menyebabkan beberapa orang mengalami luka-luka.
Kapolsek Tebet, Kompol Iwan Gunawan, mengungkapkan bahwa tawuran tersebut melibatkan dua kelompok warga dari RW 04 dan RW 12. Tawuran dipicu oleh suara petasan.
"Tawuran tadi sempat terjadi karena ada provokasi dari RW 04 ke RW 12 karena bunyi petasan," kata Iwan saat dihubungi.
Warga pun merasa resah dengan aksi tawuran ini. Bahkan, tawuran sering terjadi pada sore hari. Warga merasa terganggu oleh tawuran tersebut.
Seorang warga bernama Gie mengatakan bahwa tawuran itu sering menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi. Hal itu pun telah mengganggu aktivitasnya dalam bekerja.
"Merasa terganggu ya, karena kan akses saya pulang jadi terhambat, harus muter cari jalan lain. Malah nggak cuma pulang sih, kadang mau pergi, walaupun malam-malam, juga keganggu perkara ada tawuran," ujar Gie saat ditemui di lokasi.