Indonesia Uji Coba Vaksin TBC M72: Harapan Baru Eliminasi Tuberkulosis
Uji Coba Vaksin TBC M72 Dimulai di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) M72, sebuah inovasi yang diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap penyakit mematikan ini. Vaksin yang pengembangannya didukung oleh Gates Foundation ini telah disuntikkan kepada lebih dari 2.000 relawan sejak November 2024. Pemantauan awal menunjukkan bahwa vaksin ini aman, tanpa efek samping serius yang dilaporkan pada para relawan.
Pengembangan vaksin M72 telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Vaksin ini merupakan hasil kolaborasi antara Gates MRI dan GlaxoSmithKline (GSK), dengan GSK mengumumkan kemitraan tersebut pada tahun 2020. Saat ini, uji klinis vaksin telah mencapai tahap ketiga, yang merupakan fase terakhir sebelum vaksin dapat disetujui untuk penggunaan luas. Hasil uji fase 2b sebelumnya menunjukkan efikasi vaksin sebesar 50-54 persen, sebuah angka yang menjanjikan dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi TBC yang bergejala berat.
Saat ini, terdapat sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Vaksin M72 menjadi salah satu yang paling maju karena telah mencapai fase 3. Diharapkan, seluruh rangkaian uji klinis vaksin ini dapat diselesaikan pada akhir tahun 2028.
Vaksinasi TBC Akan Masuk Program Pemerintah
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memberantas TBC dengan berencana memasukkan vaksinasi TBC baru ke dalam program vaksinasi nasional jika terbukti efektif. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, sehingga penambahan vaksin baru akan menjadi langkah penting dalam upaya eliminasi TBC.
Efektivitas vaksin akan dipantau selama setidaknya empat tahun ke depan untuk memastikan seberapa banyak orang yang mendapatkan perlindungan dari imunisasi TBC. Meskipun efikasi vaksin mungkin tidak mencapai 100 persen, vaksinasi tetap menjadi alat penting dalam mengurangi penyebaran penyakit dan melindungi populasi rentan.
"Nanti rencana kita, karena ini kan burdennya paling tinggi, meninggal paling banyak dibandingkan malaria, DBD, semua penyakitan ular, ini yang penyakit pembunuh paling banyak, itu nanti kita akan masukkan program, cuma itu nanti begitu sudah jadi insya Allah 2028 nih, masih zamannya saya, akan selesai di 2029," ujar Menkes Budi.
Komitmen Pemerintah untuk Eliminasi TBC
Direktur Penyakit Menular Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Ina Agustina Isturini, juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memasukkan vaksin TBC ke dalam program pemerintah. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya serius untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030 dan memenuhi target nasional maupun global.
"Ini salah satu komitmen dari pimpinan saat ini, bahwa vaksin TB ini akan masuk ke dalam program pemerintah karena kita serius ingin melakukan eliminasi TB tahun 2030 dan mencapai target nasional maupun global," kata Ina dalam temu media secara daring pada Maret 2025.
Dengan masuknya vaksin TBC ke dalam program pemerintah, vaksinasi akan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi dan memberikan perlindungan yang lebih luas terhadap penyakit TBC.