Tragedi Kalijambe: DPRD Jateng Mendesak Pembangunan Jalur Penyelamat Usai Rentetan Kecelakaan Maut
DPRD Jateng Dorong Pembangunan Jalur Penyelamat di Kalijambe
Serangkaian kecelakaan tragis di ruas jalan Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kembali memicu keprihatinan mendalam. Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhaimin, lantang menyuarakan desakan kepada Pemerintah Provinsi untuk segera merealisasikan pembangunan jalur penyelamat di area yang dikenal sebagai "jalur tengkorak" tersebut.
Kecelakaan terbaru yang terjadi pada awal Mei 2025, merenggut nyawa 12 orang. Kondisi ini semakin mempertegas urgensi tindakan nyata untuk meminimalisir risiko kecelakaan di jalur Purworejo-Magelang yang menghubungkan antar-kabupaten ini. Muhaimin menekankan, penundaan pembangunan jalur penyelamat sama halnya dengan membiarkan warga terus berada dalam ancaman bahaya.
Kondisi Jalan yang Rawan
Kontur jalan yang menurun curam dari arah utara ke selatan menjadi faktor utama penyebab kecelakaan, khususnya bagi kendaraan berat yang mengalami masalah pengereman. Meskipun telah lama ditetapkan sebagai zona merah kecelakaan, jalur Kalijambe belum dilengkapi dengan jalur penyelamat (escape ramp) yang memadai. Hal ini memperparah potensi terjadinya kecelakaan fatal.
Menanggapi kejadian tersebut, Muhaimin segera berkoordinasi dengan Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hj. Nur Sa’adah. Ia meminta agar pembangunan jalur penyelamat Kalijambe diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Respon positif dari Nur Sa’adah memberikan harapan baru akan segera terealisasinya proyek vital ini.
Upaya Konkret
Muhaimin menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan alokasi anggaran dalam APBD Perubahan maupun RAPBD 2026. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan jalur penyelamat, perbaikan rambu lalu lintas, dan peningkatan penerangan jalan. Ia menekankan, penanganan masalah ini tidak boleh hanya sebatas penyesalan sesaat, melainkan harus diwujudkan dalam solusi permanen dan terpadu.
Jalur Kalijambe memang telah mencatat sejumlah insiden maut dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang melibatkan kendaraan pengangkut berat. Kombinasi antara kondisi jalan yang menurun dan sempit, minimnya jalur perlambatan, dan ketiadaan escape ramp menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi pengguna jalan.
Kolaborasi Lintas Sektor
Muhaimin berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo, dan pemerintah pusat dapat segera membentuk satuan kerja gabungan untuk menangani persoalan ini secara komprehensif. Keterlibatan lintas sektor, termasuk Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Balai Jalan Nasional, sangat diperlukan untuk memastikan penanganan yang efektif dan terkoordinasi.
Muhaimin menegaskan bahwa pembangunan jalur penyelamat di Kalijambe bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan wujud tanggung jawab negara dalam melindungi keselamatan dan nyawa warganya. Tindakan cepat dan konkret sangat dibutuhkan untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali di masa mendatang.
- Kondisi jalan menurun dan sempit
- Minimnya jalur pelambatan
- Tidak adanya escape ramp