Karimunjawa Kembali Terhubung Lewat Udara: Penerbangan Reguler Dimulai Juli 2025
Era Baru Pariwisata Karimunjawa: Penerbangan Reguler Siap Mengudara
Setelah penantian panjang, impian wisatawan untuk mengakses Karimunjawa melalui jalur udara akan segera terwujud. Momentum kebangkitan pariwisata Kepulauan Karimunjawa ditandai dengan kesuksesan Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) yang berlangsung di Bandara Dewadaru pada bulan Mei 2025. Acara ini menjadi katalisator bagi dibukanya kembali penerbangan perintis menuju destinasi wisata bahari tersebut.
Kapten Muhamad Kurniawan, Kepala Bandara Dewadaru Karimunjawa, mengungkapkan bahwa penerbangan reguler ke Karimunjawa dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juli 2025. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memberikan kemudahan akses bagi wisatawan.
"Kami sangat berharap ini menjadi titik awal yang baik, sebuah turning point, agar semakin banyak maskapai yang tertarik untuk membuka rute penerbangan ke bandara kami. Dengan demikian, semakin banyak penumpang yang memanfaatkan fasilitas bandara, sehingga akses menuju Karimunjawa menjadi semakin mudah dan efisien," ujar Kurniawan.
Alternatif Transportasi yang Efisien
Selama ini, wisatawan yang ingin mengunjungi Karimunjawa hanya memiliki pilihan transportasi melalui jalur laut, yaitu melalui Pelabuhan Kartini di Jepara atau Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Dengan beroperasinya kembali penerbangan ke Bandara Dewadaru, diharapkan wisatawan akan memiliki alternatif transportasi yang lebih variatif dan efisien, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu.
"Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak wisatawan yang datang melalui bandara yang telah dibangun dengan fasilitas yang memadai. Terminal baru bandara juga diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat," tambah Kurniawan.
Rute Penerbangan dan Jadwal
Maskapai Susi Air telah dipastikan akan menjadi operator penerbangan reguler ke Karimunjawa. Perizinan telah diajukan untuk empat rute penerbangan, yaitu:
- Yogyakarta – Karimunjawa
- Karimunjawa – Semarang
- Semarang – Karimunjawa
- Karimunjawa – Yogyakarta
"Penerbangan perdana dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 4 Juli 2025. Jadwal penerbangan akan tersedia tiga kali seminggu, yaitu setiap hari Jumat, Minggu, dan Senin," jelas Kurniawan.
Dukungan Infrastruktur dan Keamanan
Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan skydiving di Karimunjawa, pihak penyelenggara KISA telah menyewa Bandara Dewadaru selama satu tahun ke depan. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjadikan Karimunjawa sebagai destinasi wisata yang lengkap, tidak hanya menawarkan keindahan bawah laut, tetapi juga pengalaman skydiving yang tak terlupakan.
Kurniawan juga menambahkan bahwa aspek keamanan telah menjadi prioritas utama. Pihak bandara telah menyiapkan mobil ambulans, tenaga medis dari puskesmas setempat, dan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
"Kami juga telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit di Semarang. Jika ada pasien yang membutuhkan evakuasi segera, mereka dapat langsung diterbangkan ke Semarang dengan pesawat yang tersedia," imbuhnya.
Diversifikasi Wisata Karimunjawa
Dengan dibukanya kembali penerbangan dan hadirnya kegiatan skydiving, diharapkan Karimunjawa dapat memperluas daya tariknya di mata wisatawan. Tidak hanya dikenal dengan wisata bahari seperti diving dan snorkeling, Karimunjawa diharapkan dapat menjadi destinasi skydiving yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Harapan kami ke depannya adalah terciptanya paket wisata yang memasukkan skydiving sebagai salah satu agenda utama, selain diving dan snorkeling yang sudah lebih dulu populer di Karimunjawa," ujar Kurniawan.
Capt Muhammad Hariri, Chairman of KISA, menambahkan bahwa event KISA Boogie Woogie Jump merupakan langkah awal untuk memperkenalkan potensi Karimunjawa sebagai lokasi skydiving yang ideal. Kegiatan ini direncanakan akan diselenggarakan secara rutin dan diharapkan menjadi cikal bakal berdirinya pusat pelatihan skydiving di Karimunjawa.
"Kami memilih Karimunjawa karena lokasinya sangat mendukung, terutama dengan adanya fasilitas bandara yang memadai. Kami juga ingin menjual tema island view dan beach view yang unik, sekaligus menjadikan tema ini untuk mempromosikan Karimunjawa ke dunia internasional," pungkas Hariri.