Waspada! Penipu Catut Nama Istri Gubernur Aceh untuk Raup Keuntungan
Penipuan Mengatasnamakan Istri Gubernur Aceh Marak, Masyarakat Diimbau Waspada
Banda Aceh – Masyarakat Aceh diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penipuan yang mencatut nama istri Gubernur Aceh, Marlina Muzakir. Modus operandi pelaku adalah menawarkan bantuan modal usaha fiktif melalui platform media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.
Oknum tidak bertanggung jawab ini mendekati calon korban dengan iming-iming bantuan modal dari Dinas Sosial, sembari mengklaim memiliki koneksi langsung dan dukungan dari Marlina Muzakir untuk memuluskan proses pencairan dana.
"Pelaku kemudian meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi, biasanya sekitar Rp 300.000, dengan dalih untuk pembuatan proposal pengajuan bantuan," ungkap Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Aceh, Akkar Arafat.
Akkar Arafat menegaskan bahwa Pemerintah Aceh tidak pernah menyalurkan bantuan sosial atau modal usaha melalui pesan pribadi atau nomor WhatsApp individu. Ia menekankan bahwa semua program bantuan resmi pemerintah disalurkan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh untuk tidak mudah percaya terhadap tawaran-tawaran yang mencurigakan, terutama yang mengatasnamakan tokoh publik. Selalu lakukan verifikasi kebenaran informasi melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya," tegasnya.
Pemerintah Aceh mengharapkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak terpancing oleh iming-iming yang tidak masuk akal. Jika menerima pesan atau tawaran mencurigakan serupa, masyarakat diminta untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti.
Imbauan Kewaspadaan
- Jangan mudah percaya terhadap tawaran bantuan modal yang datang melalui pesan pribadi.
- Lakukan verifikasi kebenaran informasi melalui sumber resmi pemerintah.
- Laporkan kepada pihak berwajib jika menerima pesan atau tawaran yang mencurigakan.
Kasus penipuan semacam ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, beberapa oknum juga pernah melakukan praktik serupa dengan mencatut nama pejabat daerah lainnya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat Aceh dapat terhindar dari jeratan penipuan yang merugikan dan meresahkan.