Menanti Berkah CFD: Kisah Pilu Pedagang Kebab di Depok

Minggu pagi yang cerah di Jalan Margonda Raya, Depok, menjadi saksi bisu perjuangan Zaki, seorang pedagang kebab asal Krukut, Limo. Zaki, seperti banyak pedagang kaki lima (PKL) lainnya, menggantungkan harapan pada program car free day (CFD) untuk meningkatkan pendapatan. Namun, kenyataan tak selalu seindah harapan.

Berbekal semangat dan informasi dari seorang teman yang sukses berjualan di CFD sebelumnya, Zaki rela bangun dan berangkat sejak pukul 03.00 WIB. Tujuannya satu, mengamankan lokasi strategis di sepanjang rute CFD yang dipadati pengunjung. Dengan membawa antara 50 hingga 100 porsi kebab, Zaki optimis dagangannya akan laris manis. Ia bahkan sempat melakukan survei pada CFD minggu sebelumnya untuk mengukur potensi pasar. Kabar dari temannya yang berhasil menjual habis dagangan dalam waktu singkat semakin memompa semangatnya.

Namun, hingga pukul 08.30 WIB, hanya sedikit pembeli yang tertarik dengan kebabnya. Zaki menduga, lokasi lapaknya yang berada di dekat Terminal Depok Baru menjadi penyebab utama sepinya pembeli. Area tersebut, menurutnya, kurang ramai dibandingkan area utama CFD yang lebih dekat dengan pusat keramaian. Selain itu, Zaki juga menyadari bahwa kebanyakan orang yang melewati area terminal adalah mereka yang sedang berolahraga dan kurang berminat untuk jajan.

Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang melarang PKL berjualan di trotoar dan area utama CFD juga menjadi tantangan tersendiri. Zaki dan pedagang lainnya harus pintar-pintar mencari lokasi alternatif yang strategis namun tetap mematuhi aturan. Hal ini tentu tidak mudah, mengingat lokasi yang strategis biasanya sudah dipenuhi oleh pedagang lain.

Meski penjualan di CFD kali ini tidak sesuai harapan, Zaki tidak lantas putus asa. Ia menerima keadaan dengan lapang dada dan berencana untuk mempertimbangkan kembali partisipasinya di CFD berikutnya. Baginya, berjualan adalah aktivitas yang penuh dengan pasang surut. Jika di CFD kurang beruntung, ia masih memiliki opsi untuk kembali berjualan di Krukut, tempat usahanya sehari-hari.

Kisah Zaki adalah cerminan dari dinamika kehidupan PKL di perkotaan. Mereka harus beradaptasi dengan berbagai tantangan, mulai dari persaingan, regulasi pemerintah, hingga faktor lokasi dan selera konsumen. Semangat pantang menyerah dan kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan hidup di kerasnya persaingan dunia usaha kecil.