DPD RI Tekankan Jaminan Kepulangan Pengungsi Palestina Pasca-Evakuasi
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) memberikan tanggapan terhadap rencana pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga Palestina yang terdampak konflik. Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menyampaikan dukungan terhadap inisiatif kemanusiaan tersebut, dengan menekankan pentingnya jaminan bagi para pengungsi Palestina untuk dapat kembali ke tanah air mereka setelah mendapatkan perawatan di Indonesia.
Dalam pernyataannya yang disampaikan di Jakarta Timur, Tamsil Linrung menjelaskan bahwa dukungan terhadap evakuasi tersebut diberikan dengan pertimbangan kondisi kemanusiaan yang mendesak di wilayah konflik. Ia menyoroti situasi di mana fasilitas kesehatan hancur dan warga sipil mengalami luka-luka tanpa mendapatkan perawatan yang memadai. Menurutnya, evakuasi menjadi solusi yang mendesak untuk memberikan pertolongan medis bagi mereka yang membutuhkan.
"Evakuasi ini penting, terutama bagi mereka yang terluka dan tidak dapat dirawat karena rumah sakit di sana hancur. Ini adalah tindakan kemanusiaan yang perlu didukung," ujar Tamsil Linrung.
Namun, Tamsil Linrung juga menekankan bahwa evakuasi tersebut tidak boleh menjadi upaya relokasi permanen. Ia menyoroti kekhawatiran bahwa warga Palestina yang dievakuasi akan mengalami kesulitan untuk kembali ke negara mereka setelah situasi membaik. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan bahwa para pengungsi Palestina akan difasilitasi untuk kembali ke tanah air mereka setelah mendapatkan perawatan yang memadai.
"Negara kita harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka dapat kembali setelah sehat," tegasnya.
Pernyataan Tamsil Linrung ini sejalan dengan rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza yang terluka ke Indonesia guna mendapatkan perawatan medis. Prabowo Subianto bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan Menteri Luar Negeri untuk berkonsultasi dengan pemerintah Palestina dan negara-negara Timur Tengah terkait pelaksanaan evakuasi tersebut. Rencananya, Indonesia siap menampung sekitar 1.000 pengungsi Palestina pada gelombang pertama.
Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap memberikan perawatan medis kepada seluruh warga Palestina yang terluka, termasuk anak-anak yatim piatu dan mereka yang mengalami trauma akibat konflik. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pesawat untuk mengangkut para pengungsi ke Indonesia.
Rencana evakuasi ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak sebagai wujud solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Palestina. Namun, jaminan kepulangan bagi para pengungsi tetap menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa evakuasi tersebut benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Palestina yang terdampak konflik.
Selain itu, Tamsil juga menambahkan pemerintah tidak memiliki maksud untuk melakukan relokasi warga Palestina melainkan hanya untuk memberikan perawatan medis. Sebelumnya Prabowo juga meminta pandangan negara lain terkait rencana evakuasi tersebut.