Kantin Sehat Sidapri: Inisiatif Bebas Plastik Menginspirasi Pendidikan di Denpasar
Transformasi Kantin Sekolah: Kisah Inspiratif dari Denpasar
Di tengah hiruk pikuk kota Denpasar, sebuah inisiatif kecil namun berdampak besar telah mengubah wajah kantin sekolah. Ni Luh Putu Ariani, seorang tokoh pendidikan yang visioner, telah berhasil mewujudkan Kantin Sehat Sidapri, sebuah kantin yang tidak hanya menyediakan makanan sehat tetapi juga berkomitmen penuh untuk bebas dari penggunaan plastik.
Awal Mula dan Tantangan
Kisah Kantin Sehat Sidapri dimulai pada tahun 2016, ketika Putu Ariani masih menjabat sebagai guru dan ketua bidang lingkungan di SD Negeri 7 Dauh Puri. Kegelisahannya terhadap masalah sampah, terutama yang berasal dari kantin sekolah, mendorongnya untuk mengambil tindakan nyata. Ia menyadari bahwa kantin adalah sumber sampah terbesar, dengan volume mencapai sekitar 10 kg per hari. Dari sinilah ide untuk merombak sistem kantin muncul.
Tantangan awal tentu tidak mudah. Kebiasaan membawa bekal dan tumbler sendiri belum membudaya di kalangan siswa dan guru. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Putu Ariani berhasil mengubah paradigma tersebut. Ia menerapkan aturan wajib membawa tempat makan dan tumbler, serta menghilangkan makanan kemasan dan cepat saji dari menu kantin.
Konsep dan Implementasi
Kantin Sehat Sidapri bukan sekadar tempat makan, tetapi juga media edukasi. Menu yang disajikan sebagian besar menggunakan bahan-bahan segar dari kebun sekolah, sehingga siswa dapat belajar tentang pentingnya makanan sehat dan alami. Sistem antrean juga ditata dengan baik agar siswa tidak berebut dan tetap tertib.
Keberhasilan Kantin Sehat Sidapri tidak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dan Puskesmas. Pihak ketiga ini memberikan pendampingan dan monitoring, sehingga program kantin sehat dapat berjalan dengan konsisten. Bahkan, inspirasi dari Kantin Sehat Sidapri telah menyebar ke sekolah lain, seperti SD 3 Peguyangan dan SD 11 Padangsambian, yang juga menerapkan konsep serupa.
Dampak dan Keberlanjutan
Sejak tahun 2021, Putu Ariani dipercaya sebagai Kepala Sekolah dan kemudian menjadi Pengawas Sekolah Ahli Muda pada tahun 2024. Meskipun memiliki tanggung jawab yang lebih besar, ia tetap berkomitmen untuk meneruskan program kantin sehat. Ia meyakini bahwa kantin sekolah dapat menjadi model bagi perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.
Kantin Sehat Sidapri telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan siswa. Sampah plastik berkurang drastis, siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya makanan sehat, dan sekolah menjadi lebih bersih dan nyaman. Inisiatif ini membuktikan bahwa dengan komitmen, konsistensi, dan kolaborasi, perubahan positif dapat diwujudkan.
Menu yang disajikan di Kantin Sehat Sidapri:
- Makanan tradisional
- Buah-buahan segar
- Sayuran organik
- Minuman sehat (tanpa pemanis buatan)
Program edukasi lingkungan yang dilakukan:
- Pengolahan sampah organik
- Penanaman pohon
- Kampanye pengurangan penggunaan plastik
Kisah Kantin Sehat Sidapri adalah contoh inspiratif tentang bagaimana sebuah inisiatif kecil dapat membawa perubahan besar. Semoga kisah ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan konsep serupa dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sehat dan berkelanjutan.