Membekukan Waktu: Usia Sel Telur Beku dan Peluang Kehamilan di Masa Depan
markdown Fenomena pembekuan sel telur, atau egg freezing, menjadi opsi populer bagi perempuan yang ingin menunda kehamilan tanpa mengorbankan peluang memiliki anak di kemudian hari. Prosedur ini melibatkan penyimpanan sel telur dalam nitrogen cair bersuhu sangat rendah, yakni -196 derajat Celsius. Selebriti Luna Maya diketahui menjalani proses ini pada tahun 2021, memicu rasa ingin tahu tentang batasan waktu penyimpanan sel telur.
Menurut Dr. Yassin Yanuar Mohammad, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, tidak ada batasan pasti mengenai berapa lama sel telur dapat disimpan. Selama fasilitas penyimpanan berfungsi dengan baik, sel telur dapat bertahan selama bertahun-tahun. Teknologi egg freezing sendiri telah berkembang sejak tahun 1987, dan ada kasus di mana sel telur yang dibekukan lebih lama dari milik Luna Maya berhasil digunakan untuk kehamilan yang sukses.
Guinness World Records mencatat keberhasilan kehamilan menggunakan sel telur beku tertua, yaitu sel telur berusia 14 tahun 142 hari. Sel telur tersebut milik Monica Coronel dan Eleuterio Aquino dari Argentina, yang dibekukan pada tahun 2013. Setelah implantasi, Coronel melahirkan seorang bayi perempuan sehat bernama Yanina pada usia 39 tahun.
Dr. Yassin menjelaskan bahwa meskipun tidak ada batasan waktu penyimpanan, risiko kerusakan sel telur selalu ada. Tingkat kelangsungan hidup sel telur setelah pembekuan berkisar antara 80-90 persen. Namun, kualitas sel telur dapat menurun setelah dipertemukan dengan sperma untuk membentuk embrio, dengan tingkat keberhasilan sekitar 70-80 persen. Selanjutnya, hanya sekitar 50-60 persen embrio yang berkualitas baik mampu bertahan hingga hari kelima.
Peluang kehamilan setelah egg freezing juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Penting bagi setiap pasien untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan kualitas sel telur yang akan dibekukan dan menjalani prosedur dengan aman.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam prosedur egg freezing:
- Usia saat Pembekuan: Semakin muda usia perempuan saat membekukan sel telur, semakin tinggi kemungkinan keberhasilan kehamilan di masa depan.
- Kualitas Sel Telur: Kualitas sel telur bervariasi antara individu dan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan kesehatan secara keseluruhan.
- Teknologi Pembekuan: Metode pembekuan yang digunakan juga dapat memengaruhi tingkat kelangsungan hidup sel telur.
- Keahlian Dokter: Pengalaman dan keahlian dokter yang melakukan prosedur egg freezing sangat penting untuk memastikan keberhasilan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dan berkonsultasi dengan dokter, perempuan dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah egg freezing adalah pilihan yang tepat untuk mereka.