Mengenali Sumber Bunyi 'Jedug' pada Mobil Otomatis: Transmisi atau Engine Mounting?
Bunyi "jedug" yang terdengar saat mengoperasikan transmisi otomatis seringkali membuat pemilik kendaraan khawatir akan potensi kerusakan pada sistem transmisi. Namun, suara tersebut tidak selalu mengindikasikan masalah pada transmisi. Sumber bunyi "jedug" juga dapat berasal dari komponen lain, salah satunya adalah engine mounting yang mengalami kerusakan.
Engine mounting berfungsi sebagai penahan mesin dan peredam getaran. Komponen ini bekerja saat mesin pertama kali dinyalakan, saat terjadi perubahan putaran mesin, dan saat perpindahan gigi pada transmisi. Apabila engine mounting aus atau rusak, kemampuan meredam getaran mesin dan gearbox akan berkurang. Akibatnya, guncangan akan terasa lebih kuat dan menghasilkan bunyi "jedug" yang dapat terdengar di dalam kabin. Gejala ini dapat berulang setiap kali mesin dinyalakan atau dimatikan.
Lantas, bagaimana cara membedakan bunyi "jedug" yang berasal dari transmisi dengan yang berasal dari engine mounting? Menurut seorang mekanik dari Aha Motor Yogyakarta, Hardi Wibowo, bunyi "jedug" akibat masalah transmisi umumnya hanya muncul saat terjadi perpindahan gigi atau shifting. Sementara itu, bunyi "jedug" dari engine mounting yang rusak dapat terdengar saat mesin dinyalakan, dimatikan, atau saat terjadi perubahan beban pada mesin.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk membedakan sumber bunyi "jedug":
- Waktu Kemunculan Bunyi: Perhatikan kapan bunyi "jedug" tersebut muncul. Apakah hanya saat perpindahan gigi, atau juga saat mesin dinyalakan atau dimatikan?
- Intensitas Bunyi: Apakah bunyi "jedug" semakin keras saat mesin digas atau saat melewati jalan yang tidak rata?
- Getaran: Rasakan apakah ada getaran yang tidak biasa pada kabin saat bunyi "jedug" muncul.
Untuk diagnosis yang lebih akurat, sebaiknya lakukan pemeriksaan di bengkel terpercaya. Mekanik akan menggunakan alat diagnostik untuk mengidentifikasi sumber bunyi "jedug" dan memberikan solusi yang tepat.