Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Upaya ini dilakukan di tengah eskalasi konflik dan perbedaan pendapat mengenai solusi yang diajukan.

Trump menyatakan akan terus menjalin komunikasi intensif dengan kedua belah pihak, Rusia dan Ukraina, untuk membuka jalan bagi perundingan yang konstruktif. Pernyataan ini muncul setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan usulan untuk melakukan pembicaraan langsung dengan pihak Kyiv, yang kemudian direspon oleh seruan dari sejumlah pemimpin Eropa untuk segera melakukan gencatan senjata.

Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menyampaikan pesan singkat namun penuh harapan. Ia menekankan potensi besar bagi Rusia dan Ukraina untuk mencapai resolusi damai, meski tidak memberikan rincian spesifik mengenai inisiatif yang sedang dijalankan.

Trump mengingatkan kedua negara mengenai dampak kemanusiaan yang sangat besar akibat konflik yang berkepanjangan. Ia menyoroti pentingnya mengakhiri pertumpahan darah dan menyelamatkan ratusan ribu nyawa. Trump menegaskan kembali kesiapannya untuk bekerja sama dengan Ukraina dan Rusia demi mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.

Sebelumnya, usulan gencatan senjata selama 30 hari yang diajukan oleh sejumlah negara Eropa dan didukung oleh Amerika Serikat, ditolak oleh Presiden Putin. Sebagai gantinya, Putin menawarkan pembicaraan langsung dengan Kyiv, dengan mengusulkan Istanbul sebagai lokasi perundingan pada tanggal 15 Mei.

Putin menyatakan bahwa perundingan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk menyepakati gencatan senjata baru. Namun, usulan ini menuai reaksi skeptis dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menilai tawaran Putin tersebut 'tidak cukup' dan mengindikasikan adanya upaya untuk mengulur waktu.

Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi terkini:

• Donald Trump terus berupaya memfasilitasi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
• Vladimir Putin mengusulkan pembicaraan langsung dengan Kyiv di Istanbul pada 15 Mei.
• Usulan Putin ditanggapi skeptis oleh Emmanuel Macron.
• Trump menyoroti pentingnya mengakhiri konflik dan menyelamatkan nyawa.