Kasus Dugaan Keracunan Makanan di Bogor Meningkat, Ratusan Siswa Jadi Korban

Gelombang kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa di Kota Bogor terus mengalami peningkatan. Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan, jumlah korban yang diduga akibat mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini mencapai 210 orang. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan data sebelumnya, memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan pihak sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa ratusan korban tersebut berasal dari delapan sekolah yang menerima pasokan MBG dari satu penyedia yang sama. Saat ini, puluhan siswa masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat keracunan tersebut. Sebagian lainnya mendapatkan perawatan jalan, sementara sebagian kecil hanya mengalami keluhan ringan.

Berikut rincian kondisi korban:

  • Rawat Inap: 34 orang
  • Rawat Jalan: 47 orang
  • Keluhan Ringan: 129 orang

Menyikapi kejadian ini, Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mengambil langkah-langkah investigasi epidemiologis untuk mencari tahu sumber penyebab keracunan. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan pihak sekolah dan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut dan pengambilan sampel makanan. Sampel-sampel makanan tersebut saat ini sedang diuji di laboratorium kesehatan daerah Kota Bogor untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau zat berbahaya lainnya.

Adapun tahapan pengujian sampel meliputi:

  • Pra pengayaan
  • Pengayaan Selektif
  • Plating Out
  • Konfirmasi

Hingga saat ini, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan tersebut belum diumumkan. Pihak berwenang berjanji akan segera memberikan informasi kepada publik setelah hasil uji keluar. Badan Gizi Nasional juga telah turun tangan untuk melakukan pendalaman terkait kasus ini. Fokus utama saat ini adalah menemukan sumber masalah dan memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak sekolah.