Konflik India-Pakistan Ancam Ekspor Minyak Sawit Indonesia
Ketegangan yang meningkat antara India dan Pakistan berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO). Kedua negara tersebut merupakan pasar utama bagi komoditas andalan Indonesia ini, sehingga eskalasi konflik dapat mengganggu arus perdagangan dan mengancam pendapatan negara.
Konflik bersenjata antara India dan Pakistan, yang dipicu oleh serangan artileri di Garis Kontrol (LoC) di wilayah Kashmir yang disengketakan, telah menimbulkan kekhawatiran mendalam. India mengklaim telah melancarkan "operasi presisi" terhadap kelompok bersenjata di wilayah tersebut, sementara Pakistan menuduh India melakukan pelanggaran wilayah udara dan menembak jatuh sejumlah pesawat tempur India.
Kondisi ini dapat menyebabkan kedua negara mengalihkan anggaran mereka ke belanja militer, yang akan berdampak negatif pada perdagangan bilateral dengan Indonesia. Komoditas seperti sawit dan minyak nabati, yang merupakan ekspor utama Indonesia ke India dan Pakistan, sangat rentan terhadap penurunan permintaan.
Ekonom dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperingatkan bahwa gejolak politik dan keamanan di India dapat menekan permintaan CPO dan batu bara dari Indonesia. India merupakan salah satu penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia, dengan selisih mencapai 15 miliar dollar AS pada tahun 2024. Penurunan permintaan dari India akan memberikan pukulan telak bagi perekonomian Indonesia.Pembatasan ekspor ke Eropa membuat Indonesia semakin bergantung pada pasar India dan Pakistan, selain China. Jika pasar-pasar ini juga mengalami tekanan, sektor ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi yang signifikan.
Indonesia perlu segera mencari alternatif pasar ekspor untuk mengantisipasi potensi penurunan permintaan dari India dan Pakistan. Pemerintah diharapkan dapat membangun kerja sama bilateral dengan negara-negara lain yang dapat menggantikan pasar India.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa India dan Pakistan merupakan tujuan ekspor CPO dan turunannya terbesar bagi Indonesia. India mengimpor 4,27 juta ton, sementara Pakistan mengimpor 3 juta ton. Angka-angka ini menggarisbawahi betapa pentingnya kedua negara ini bagi sektor minyak sawit Indonesia.