Banjir Gresik Sebabkan Pengalihan Rute Trans Jatim Koridor III

Banjir Gresik Sebabkan Pengalihan Rute Trans Jatim Koridor III

Akibat bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan penyesuaian sementara terhadap rute operasional Bus Trans Jatim Koridor III. Keputusan ini diambil menyusul genangan air yang signifikan di beberapa titik sepanjang jalur Mojokerto-Gresik dan sebaliknya, yang dimulai sejak Senin, 3 Maret 2025.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, membenarkan adanya perubahan rute tersebut. Dalam keterangannya pada Selasa, 4 Maret 2025, Nyono menjelaskan bahwa pengalihan rute dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional Bus Trans Jatim. Banjir yang diakibatkan oleh luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo telah menyebabkan sejumlah halte di sepanjang koridor III tidak dapat dilalui bus.

Pengalihan rute ini berdampak pada sejumlah halte yang dilewati Bus Trans Jatim. Untuk rute Mojokerto-Gresik, halte Dadapkuning 1, Morowudi 1, Spermajugres 1, dan Cerme 1 untuk sementara tidak dilayani. Demikian pula untuk rute Gresik-Mojokerto, halte Cerme 2, Spermajugres 2, Morowudi 2, Dadapkuning 2, dan Benjeng 2 ditutup sementara. Sebagai alternatif, Bus Trans Jatim akan dialihkan melalui jalur Metatu hingga situasi banjir dinyatakan membaik dan terdapat pengumuman resmi mengenai pemulihan rute semula.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik melaporkan dampak yang signifikan dari banjir ini. Sebanyak 1.023 rumah di Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Menganti terendam banjir akibat luapan Kali Lamong. Banjir luapan Bengawan Solo juga merendam sedikitnya 33 rumah di wilayah lain. Daerah yang paling parah terdampak adalah Morowudi di Kecamatan Cerme dan Desa Boboh di Kecamatan Menganti.

Di Desa Morowudi, banjir menggenangi jalan raya sepanjang 800 meter dengan ketinggian 20-50 cm, jalan lingkungan sepanjang 1.820 meter dengan ketinggian 10-25 cm, dan 302 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 10-30 cm. Situasi serupa juga terjadi di Desa Boboh, dengan sedikitnya 237 rumah terendam, jalan raya sepanjang 300 meter tergenang 30-60 cm, dan jalan lingkungan sepanjang 800 meter terendam 10-50 cm. Akibat dampak banjir yang cukup parah tersebut, ratusan warga dilaporkan harus mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memantau perkembangan situasi banjir dan akan memberikan informasi lebih lanjut terkait pemulihan rute Bus Trans Jatim Koridor III setelah kondisi kembali normal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Langkah antisipasi dan evakuasi tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi bencana ini.