Indonesia Bagikan Ilmu Industri Agro ke Negara-Negara Karibia
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing industri agro Indonesia di pasar global. Sektor ini dianggap strategis karena kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Berbagai strategi telah kami implementasikan untuk mendorong pengembangan industri agro, termasuk penyediaan tenaga kerja yang kompeten," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pada tahun 2024, industri agro mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,20% dan menyumbang 8,89% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sektor ini juga memiliki peran penting dalam industri pengolahan nonmigas dengan kontribusi mencapai 51,81% dan menyerap lebih dari 9,37 juta tenaga kerja.
Agus menekankan bahwa Indonesia memiliki pasar domestik yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan tenaga kerja terampil. Hal ini menjadi modal penting untuk mengembangkan industri agro.
"Subsektor andalan industri agro antara lain industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur," tambahnya.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin turut berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi SDM industri agro melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Kami berkomitmen untuk memajukan SDM industri agro dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang fokus pada sektor tersebut," kata Kepala BPSDMI, Masrokhan.
Politeknik ATI Padang, salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin, menyelenggarakan program pelatihan pengolahan mangga dan pisang untuk negara-negara di kawasan Karibia. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin, Non-Aligned Movement Centre for South-South and Triangular Cooperation (NAM CSSTC), dan Kementerian Luar Negeri. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi tenaga kerja industri agro di negara-negara Karibia, khususnya dalam pengolahan mangga dan pisang.
"Politeknik ATI Padang memiliki pengalaman luas dalam mengembangkan produk makanan dan minuman bernilai tambah tinggi, termasuk olahan buah. Kami kembali dipercaya untuk melatih negara-negara Karibia tahun ini," jelas Masrokhan.
Sebelumnya, Politeknik ATI Padang sukses melatih 19 peserta dari 14 negara Karibia pada tahun 2023 dan 2024 dalam diversifikasi pengolahan produk kelapa. Pada tahun 2025, fokus pelatihan beralih ke pengolahan mangga dan pisang.
"Pelatihan ini akan diikuti oleh 14 negara kawasan Karibia dengan beberapa topik, yaitu dried mango, mango jelly, smoked banana dan banana chips yang merupakan produk paling diminati pembeli," jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Wulan Aprilianti Permatasari.
NAM CSSTC, sebagai organisasi antar pemerintah, membiayai pelatihan ini sebagai bagian dari komitmen untuk pembangunan berkelanjutan.
"Program ini adalah bagian dari komitmen kami untuk berbagi pengetahuan praktis dan membangun jembatan antara negara-negara di belahan dunia selatan," ujar Direktur NAM CSSTC, Diar Nurbintoro.
Kementerian Luar Negeri melaporkan bahwa sekitar 275 peserta dari 553 pendaftar mengikuti pelatihan ini. Peserta berasal dari berbagai negara Karibia, termasuk St. Lucia, Guyana, Antigua, Barbados, Bahamas, Belize, Cuba, Grenada, Jamaica, St.Kitt and Nevis, St. Vincent and Grenadines, Tobago, Trinidad, dan Suriname.
"Animo yang tinggi dari para pelaku industri di wilayah Karibia menunjukkan potensi kolaborasi yang menjanjikan di masa depan," ungkap Direktur Amerika II Kementerian Luar Negeri, Riris Wusananingdyah.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dan memberikan kesempatan bagi dosen Politeknik ATI Padang untuk menerapkan keterampilan mereka di kancah internasional. Ini adalah wujud komitmen Kemenperin dalam mencetak SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global melalui pendidikan vokasi.
Saat ini, Kemenperin memiliki 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan spesialisasi sesuai kebutuhan industri di seluruh Indonesia. Kemenperin juga membuka pendaftaran mahasiswa dan siswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025, yang berlangsung dari 2 April hingga 31 Mei 2025 melalui website jarvis.kemenperin.go.id.