Investasi BPI Danantara: Dividen BUMN, Bukan Dana Publik atau Likuiditas Perbankan

Investasi BPI Danantara: Dividen BUMN, Bukan Dana Publik atau Likuiditas Perbankan

Direktur Utama Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, memberikan klarifikasi terkait sumber pendanaan investasi lembaga tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh dana yang digunakan untuk portofolio investasi Danantara bersumber dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bukan dari dana masyarakat atau likuiditas perbankan. Pernyataan ini disampaikan Rosan melalui akun Instagram pribadinya pada Minggu, 9 Maret 2025, menanggapi pertanyaan publik mengenai transparansi dan keamanan investasi yang dikelola Danantara.

Penggunaan dividen BUMN ini, menurut Rosan, dialokasikan untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk memperkuat modal BUMN itu sendiri melalui penyetoran modal tambahan. Kedua, dan yang menjadi fokus utama klarifikasinya, adalah untuk mendanai proyek-proyek investasi strategis yang berdampak luas pada perekonomian nasional. Rosan menekankan pentingnya kejelasan asal usul dana ini untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab dan transparan.

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa investasi yang dilakukan Danantara memiliki perhitungan risiko yang cermat. Hanya proyek-proyek dengan risiko yang terukur dan dapat dikelola yang akan mendapatkan pendanaan. Prioritas investasi difokuskan pada beberapa sektor strategis, terutama hilirisasi industri. Hilirisasi nikel, misalnya, telah menunjukkan hasil yang signifikan, dengan peningkatan nilai ekspor dari US$ 3,3 miliar pada tahun 2016 menjadi US$ 30 miliar setelah program hilirisasi dijalankan. Keberhasilan ini menjadi model bagi investasi di sektor hilirisasi lainnya.

Beberapa sektor hilirisasi lain yang tengah dikaji Danantara untuk investasi meliputi:

  • Hilirisasi rumput laut.
  • Sektor-sektor hilirisasi lainnya dari 28 komoditas prioritas, dengan fokus pada 4 hingga 5 komoditas yang memiliki potensi dampak ekonomi terbesar.

Proses pengambilan keputusan investasi di Danantara, Rosan menambahkan, selalu mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan dampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan ekonomi berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat. Target utama investasi Danantara adalah menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan nilai ekspor, dan pada akhirnya memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Rosan berharap bahwa dengan strategi investasi yang terukur dan terarah, Danantara dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik menjadi kunci keberhasilan investasi yang berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, klarifikasi ini diharapkan dapat menghilangkan keraguan dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan investasi di BPI Danantara.