Masa Depan Pekerja Panasonic Indonesia di Tengah Rencana PHK Global
Raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic Holdings, mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran yang berpotensi berdampak pada ribuan pekerja di seluruh dunia. Perusahaan berencana untuk memangkas sekitar 10.000 posisi secara global, dengan separuh dari pengurangan tersebut akan terjadi di Jepang dan sisanya di berbagai negara tempat Panasonic beroperasi.
Pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja Panasonic di Indonesia. Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, terdapat sekitar 7.000 pekerja Panasonic yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk:
- Bekasi (2 pabrik)
- DKI Jakarta (2 pabrik)
- Bogor (1 pabrik)
- Pasuruan (1 pabrik)
- Batam (1 pabrik)
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai PHK di Indonesia, Iqbal menyatakan bahwa kemungkinan tersebut tidak dapat dikesampingkan. Ketidakpastian ini menciptakan kecemasan di kalangan pekerja dan serikat pekerja.
Panasonic memiliki sejumlah anak perusahaan di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang, termasuk:
- PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI)
- PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI)
- PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI)
- PT PHC Indonesia
- PT Panasonic Gobel Life Solutions Manufacturing Indonesia (PGLSMID)
- PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia (PGLSSID)
- PT Panasonic Eco Solution KDK Indonesia (PES-KDKID)
- PT Panasonic Industrial Devices Batam (PiD-BT)
Rencana PHK global Panasonic didorong oleh upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas jangka panjang. Sebagai bagian dari restrukturisasi, Panasonic mengalokasikan dana sebesar 130 miliar yen untuk biaya restrukturisasi. Perusahaan juga memproyeksikan peningkatan laba operasi sebesar 39% pada bisnis energi, khususnya produksi baterai kendaraan listrik, pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2026.
Panasonic memperkirakan penjualan baterai dan sistem penyimpanan energi yang lebih tinggi. Segmen bisnis energi, yang memasok baterai untuk Tesla dan produsen mobil lainnya, mencatat laba sebesar 120,2 miliar yen pada tahun yang berakhir Maret lalu. Meskipun demikian, angka ini lebih rendah dari perkiraan awal perusahaan sebesar 124 miliar yen.
Secara keseluruhan, Panasonic memperkirakan penurunan laba operasi sebesar 13% menjadi 370 miliar yen untuk tahun bisnis ini. Langkah-langkah restrukturisasi dan PHK diharapkan dapat membantu perusahaan mencapai target profitabilitas jangka panjangnya di tengah persaingan global yang semakin ketat.