Keracunan Massal Siswa Bogor: Badan Gizi Nasional Tinjau Ulang Program Makan Bergizi Gratis
Ratusan siswa di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami dugaan keracunan makanan setelah mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi komprehensif terhadap program tersebut.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa evaluasi akan mencakup seluruh tahapan penyajian makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap insiden keracunan yang menimpa para siswa.
"Saat ini, sumber masalah dalam kasus keracunan di Bogor masih dalam tahap pendalaman. Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti," ujar Dadan.
Evaluasi mendalam ini akan berfokus pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan di setiap dapur SPPG. BGN juga berencana meningkatkan frekuensi uji organoleptik, metode penilaian kualitas makanan menggunakan indera manusia, untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan.
Selain itu, BGN berencana mengadakan penyegaran berkala setiap tiga bulan di setiap dapur SPPG. Program penyegaran ini akan melibatkan pelatihan rutin bagi para petugas dapur mengenai peningkatan kualitas makanan, pemilihan bahan baku yang tepat, serta praktik kebersihan dan sanitasi yang baik.
"Kami akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, dan para profesional di bidang tata boga dan food and beverage. Langkah-langkah ini akan kami lakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kualitas pelayanan di setiap SPPG," tambah Dadan.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan bahwa jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan mencapai 214 orang, meningkat dari data sebelumnya yang mencatat 171 siswa. Pihak berwenang terus melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab pasti keracunan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Berikut adalah poin-poin yang menjadi fokus evaluasi BGN:
- Pemilihan Bahan Baku: Memastikan bahan baku yang digunakan berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
- Proses Memasak: Meninjau dan meningkatkan teknik memasak untuk memastikan makanan matang sempurna dan terhindar dari kontaminasi.
- Distribusi Makanan: Mengevaluasi sistem distribusi untuk memastikan makanan sampai ke siswa dalam kondisi segar dan higienis.
- Uji Organoleptik: Meningkatkan frekuensi dan ketelitian uji organoleptik untuk mendeteksi potensi masalah kualitas makanan sejak dini.
- Pelatihan Petugas Dapur: Memberikan pelatihan rutin kepada petugas dapur mengenai praktik kebersihan, sanitasi, dan keamanan pangan.
BGN berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan keamanan dan kualitas makanan dalam program MBG, serta mencegah terulangnya kejadian keracunan di masa mendatang.