Aparat kepolisian Sektor Cikarang Utara telah mengamankan seorang pria berinisial ASJ (28), atas tindakannya mengacungkan pistol yang belakangan diketahui adalah mainan, saat terjadi kericuhan antar suporter sepak bola di kawasan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada hari Jumat (9/5/2025).

Insiden bermula ketika ASJ dan sejumlah rekannya menggelar konvoi merayakan kemenangan tim sepak bola yang mereka dukung dalam sebuah kompetisi tingkat nasional. Perayaan tersebut berujung bentrokan dengan kelompok suporter rival di Jalan Industri Kampung Sempu Gardu, Desa Pasir Gombong. Dalam video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat aksi saling lempar benda yang diduga batu antara kedua kelompok. ASJ sendiri terekam menenteng pistol berwarna hitam dan mengacungkannya ke udara.

Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno, menjelaskan bahwa ASJ, yang merupakan warga Kampung Harapan Baru, Desa Cikarang Kota, ditangkap tak lama setelah kejadian tawuran. Dalam pemeriksaan, ASJ mengaku bahwa pistol tersebut hanyalah mainan yang ia gunakan untuk menakut-nakuti lawan. Selain pistol mainan, polisi juga menyita barang bukti lain berupa kemeja dan sepatu yang dikenakan ASJ saat kejadian.

Namun, penyelidikan tidak berhenti sampai di situ. Pihak kepolisian melakukan tes urine terhadap ASJ, dan hasilnya menunjukkan bahwa ia positif mengonsumsi narkotika jenis sabu. ASJ mengakui bahwa ia telah mengonsumsi sabu sehari sebelumnya, pada hari Kamis (8/5/2025), di sebuah kontrakan di wilayah Cikarang Kota.

Kompol Sutrisno menegaskan bahwa proses hukum terhadap ASJ akan tetap dilanjutkan, meskipun pistol yang digunakan dalam bentrokan tersebut hanyalah mainan. Temuan positif narkoba menjadi faktor pemberat dalam kasus ini.

Berikut barang bukti yang disita pihak kepolisian:

• Pistol mainan plastik berwarna hitam
• Kemeja
• Sepatu

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video tawuran tersebut viral di media sosial. Video yang diunggah oleh akun Instagram @cikarangdaily memperlihatkan dengan jelas aksi ASJ menenteng pistol mainan di tengah kerumunan massa yang terlibat bentrok.