Tragedi Laut Bengkulu: Kapal Wisata Karam Diterjang Badai, Tujuh Penumpang Meregang Nyawa
Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem kembali memakan korban. Sebuah kapal wisata yang mengangkut 104 penumpang dilaporkan karam di perairan Bengkulu pada Minggu (11/5/2025), mengakibatkan sedikitnya tujuh orang meninggal dunia. Kapal nahas tersebut dihantam badai saat dalam perjalanan dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero.
Menurut keterangan Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva, seluruh data penumpang telah berhasil dihimpun dan sesuai dengan manifes yang diberikan oleh agen perjalanan. Puluhan penumpang yang selamat, namun mengalami luka-luka dan trauma mendalam, segera dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kota Bengkulu, termasuk Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan RS Bhayangkara, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Manajemen RSHD mengkonfirmasi bahwa mereka menerima 17 korban, di mana 15 orang berhasil diselamatkan dan dua orang dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. Para korban selamat berasal dari berbagai daerah, termasuk Sumatera Selatan, Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu. Pihak RSHD memastikan penanganan medis yang optimal bagi para korban selamat dan membantu proses pemulangan jenazah korban meninggal ke kampung halaman masing-masing.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, segera meninjau para korban di Rumah Sakit Bhayangkara atas instruksi Gubernur Helmi Hasan. Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan duka cita mendalam atas musibah ini dan menyediakan ambulans untuk mengangkut jenazah para korban ke rumah duka. Selain itu, seluruh biaya pemulangan jenazah juga ditanggung oleh pemerintah provinsi.
Mian mengimbau kepada seluruh wisatawan, khususnya yang sedang menikmati masa liburan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang sulit diprediksi. Ia menyarankan untuk menghindari aktivitas di pantai atau dekat pepohonan saat cuaca buruk. Lebih lanjut, ia meminta seluruh tenaga medis untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para korban yang masih menjalani perawatan intensif.
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan maritim dan perlunya peningkatan pengawasan terhadap aktivitas wisata bahari, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu. Investigasi mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya musibah ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas wisata bahari :
- Periksa Kondisi Cuaca: Sebelum melakukan perjalanan laut, selalu periksa perkiraan cuaca terbaru dari sumber yang terpercaya.
- Gunakan Peralatan Keselamatan: Pastikan kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai, seperti jaket pelampung, radio komunikasi, dan peralatan P3K.
- Ikuti Instruksi Awak Kapal: Dengarkan dan ikuti instruksi dari awak kapal selama perjalanan.
- Laporkan Kondisi Darurat: Jika terjadi keadaan darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang.
- Hindari Aktivitas Berbahaya: Hindari aktivitas yang berisiko, seperti berenang atau menyelam di area yang berbahaya.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan tragedi serupa dapat dihindari di masa mendatang.