MRT Jakarta Pacu Pembangunan Terowongan Bawah Tanah Terdalam di Indonesia
Jakarta, Indonesia bersiap menyambut babak baru dalam perkembangan infrastruktur transportasi publik dengan dimulainya pembangunan terowongan kereta bawah tanah terdalam di tanah air. Proyek ambisius ini, bagian dari pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A, akan mencapai kedalaman 27 meter di bawah permukaan tanah, menandai pencapaian signifikan dalam rekayasa sipil Indonesia.
Peluncuran mesin bor terowongan (Tunnel Boring Machine/TBM) 1 CP202 menjadi tonggak penting dalam realisasi proyek ini. TBM 1 akan fokus pada pembangunan terowongan sepanjang 1.180 meter yang menghubungkan tiga stasiun penting di pusat kota, yaitu Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menjelaskan bahwa TBM 1 akan memulai pekerjaannya dengan menggali terowongan uptrack atau jalur utara dari Stasiun Harmoni menuju Stasiun Mangga Besar. Dengan diameter mencapai 6,790 meter dan panjang 11,950 meter, mesin canggih ini mampu mengebor terowongan sepanjang 7,5 hingga 8 meter setiap harinya. Dua unit TBM akan dikerahkan untuk mempercepat pembangunan ketiga stasiun tersebut.
Berikut adalah jadwal yang ditargetkan untuk pekerjaan TBM 1:
- Mei 2025 - September 2025: Pembangunan terowongan dari Stasiun Harmoni ke Stasiun Sawah Besar.
- September 2025 - Juni 2026: Pembangunan terowongan dari Stasiun Sawah Besar menuju Stasiun Mangga Besar.
- TBM 2 dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025 hingga September 2026.
Secara keseluruhan, CP202 mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, beserta dua terowongan penghubung. Proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas transportasi di Jakarta, tetapi juga menjadi milestone dalam industri konstruksi Indonesia. Pembangunan stasiun dan terowongan kereta api empat tingkat di bawah tanah merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia, menunjukkan kemampuan dan inovasi dalam rekayasa sipil.
Proyek MRT Jakarta Fase 2A ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas warga Jakarta dan mendukung pertumbuhan ekonomi kota. Dengan adanya infrastruktur transportasi yang modern dan efisien, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.