Robot Humanoid Unitree H1 Alami Malfungsi Saat Pengujian, Hampir Celakai Teknisi

Insiden di Pabrik Unitree Robotics: Robot Humanoid H1 Mengalami Malfungsi

Sebuah insiden mengkhawatirkan terjadi di fasilitas Unitree Robotics, perusahaan pengembang robotika terkemuka, ketika robot humanoid H1 mengalami malfungsi saat sesi pengujian rutin. Video rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial menunjukkan momen menegangkan saat robot tersebut, yang seharusnya beroperasi sebagai asisten manusia, justru bergerak tak terkendali dan hampir mencelakai para teknisi yang bertugas.

Dalam video tersebut, robot H1 tampak terpasang pada sebuah derek kecil. Awalnya, robot tersebut diam dan tampak stabil. Namun, tiba-tiba, robot tersebut mulai mengayunkan tangannya secara liar dan bergerak maju dengan kekuatan yang tidak terkendali. Gerakan ini menimbulkan kekacauan di sekitarnya, mengenai berbagai peralatan dan nyaris mengenai dua orang teknisi yang berada di dekatnya. Para teknisi yang panik berusaha menghindar dan mengendalikan situasi.

Untungnya, salah seorang teknisi bertindak cepat dengan menarik derek dan mencoba menghentikan gerakan tak terkendali robot tersebut. Insiden itu berhasil diatasi sebelum menyebabkan cedera serius. Laporan awal mengindikasikan bahwa penyebab malfungsi ini adalah kesalahan coding pada sistem robot. Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan dan keandalan robot humanoid, terutama ketika mereka berinteraksi dengan manusia di lingkungan kerja.

Robot Humanoid Unitree H1 sendiri, kabarnya dipasarkan dengan harga sekitar 1,4 miliar rupiah. Sampai saat ini, pihak Unitree Robotics belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Dampak dan Kekhawatiran yang Muncul

Insiden ini memicu kembali perdebatan mengenai potensi bahaya yang terkait dengan pengembangan dan penerapan robot humanoid. Kekhawatiran tidak hanya terbatas pada kemungkinan malfungsi, tetapi juga mencakup kerentanan dalam sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang mengendalikan robot-robot canggih ini. Kejadian ini menyoroti bagaimana kesalahan kecil dalam pemrograman dapat mengubah mesin yang dirancang untuk membantu manusia menjadi ancaman yang nyata.

Insiden ini terjadi di tengah upaya agresif China untuk memajukan teknologi robotika dan kecerdasan buatan. Sebelumnya, pada bulan April, China menggelar ajang Yizhuang Half Marathon di Beijing, yang diikuti oleh 21 robot humanoid. Robot-robot tersebut berlomba sejauh 21 kilometer bersama ribuan pelari manusia. Robot-robot yang berasal dari berbagai perusahaan teknologi China seperti X Humanoid, DroidVP, dan Noetix Robotics ini berlari di jalur khusus dan didampingi oleh pelatih/operator manusia. Namun, hanya empat robot yang berhasil menyelesaikan lomba dalam batas waktu yang ditentukan.

Insiden malfungsi Unitree H1 dan partisipasi robot dalam ajang marathon ini mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan robot humanoid. Sementara robotika menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup, insiden seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dan pengembangan protokol keselamatan yang ketat untuk mencegah potensi bahaya di masa depan.

  • Keamanan Robot
  • Reliabilitas Sistem
  • Etika Robotika
  • Potensi Bahaya