Ribuan Personel Gabungan Amankan Konferensi Parlemen OKI di Jakarta

Jakarta menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), sebuah forum penting yang mempertemukan parlemen dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Guna memastikan kelancaran dan keamanan acara tersebut, lebih dari seribu personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diterjunkan untuk melakukan pengamanan di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, lokasi utama penyelenggaraan konferensi.

Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa ribuan personel keamanan tersebut bertugas untuk mengamankan seluruh aspek kegiatan, mulai dari kedatangan delegasi dari berbagai negara, lokasi-lokasi penginapan, hingga area-area strategis di sekitar Senayan. Dalam keterangannya, Kombes Pol Susatyo menekankan bahwa seluruh personel yang bertugas tidak diperkenankan membawa senjata api. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menciptakan suasana yang kondusif, bersahabat, dan nyaman bagi seluruh peserta konferensi.

“Kami telah menginstruksikan seluruh personel untuk tidak membawa senjata api. Hal ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjaga suasana yang tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh tamu dari negara sahabat,” ujarnya.

Selain pengamanan fisik, pihak kepolisian juga telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin timbul, termasuk potensi gangguan lalu lintas, aksi unjuk rasa, hingga ancaman non-fisik seperti serangan siber. Upaya antisipasi dan penanggulangan terhadap potensi kerawanan tersebut dilakukan secara terkoordinasi dengan berbagai instansi terkait.

Kombes Pol Susatyo juga menambahkan bahwa pengamanan skala besar ini bukan hanya sekadar tugas rutin, melainkan juga merupakan cerminan citra Indonesia di mata dunia internasional. Kesuksesan penyelenggaraan konferensi ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah, tertib, dan dapat dipercaya sebagai tuan rumah bagi berbagai acara internasional.

“Ini bukan sekadar tugas pengamanan. Ini tentang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah, tertib, dan bisa dipercaya sebagai tuan rumah acara internasional,” tegasnya.

DPR RI sendiri, sebagai tuan rumah, telah mempersiapkan berbagai agenda penting untuk dibahas dalam konferensi PUIC ke-19 ini. Salah satu isu utama yang akan diangkat adalah mengenai kemerdekaan Palestina, serta upaya pemberdayaan perempuan di negara-negara muslim.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa DPR akan mendorong pembahasan mengenai peran dan partisipasi perempuan serta generasi muda di negara-negara OKI. Selain itu, isu-isu terkait pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup antarnegara anggota OKI juga akan menjadi fokus perhatian.

Konferensi PUIC ke-19 ini diharapkan dapat menjadi platform penting bagi para parlemen dari negara-negara anggota OKI untuk bertukar pandangan, berbagi pengalaman, dan merumuskan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh umat Islam di seluruh dunia.