Trump Kembali Usulkan Penurunan Harga Obat Resep di AS, Targetkan Kesetaraan dengan Negara Lain

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengemukakan rencananya untuk menekan harga obat resep di Negeri Paman Sam. Melalui unggahan di media sosial Truth Social, Trump mengumumkan akan menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk menyetarakan harga obat di AS dengan negara-negara maju lainnya. Kebijakan ini, yang disebut sebagai skema "negara yang paling diuntungkan" atau penetapan harga referensi internasional, diharapkan dapat membawa keadilan bagi rakyat Amerika dalam mengakses obat-obatan.

Trump mengklaim bahwa harga obat resep di AS saat ini jauh lebih mahal dibandingkan negara-negara lain, bahkan mencapai tiga kali lipat. Dengan kebijakan baru ini, ia ingin memastikan bahwa Amerika Serikat membayar harga yang sama dengan negara yang memiliki harga obat terendah di dunia. Langkah ini, menurutnya, akan membawa kesetaraan dan keadilan bagi warga AS.

Namun, Trump belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana kebijakan ini akan diimplementasikan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Gedung Putih telah memberikan sinyal bahwa kebijakan ini akan menyasar program asuransi kesehatan nasional Medicare. Kebijakan ini juga diperkirakan akan mencakup lebih banyak jenis obat, tidak hanya yang saat ini sedang dinegosiasikan melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act) yang digagas oleh mantan Presiden Joe Biden.

Usulan ini bukan kali pertama dilontarkan oleh Trump. Selama masa jabatannya sebelumnya, ia juga pernah mengusulkan skema serupa, namun program penetapan harga referensi internasional tersebut dibatalkan oleh pengadilan. Usulan serupa lima tahun lalu diproyeksikan akan menghemat lebih dari 85 miliar dollar AS dalam tujuh tahun, dan memangkas pengeluaran tahunan AS untuk obat-obatan yang saat ini mencapai lebih dari 400 miliar dollar AS.

Kebijakan penetapan harga obat seperti ini tentu saja mendapat tentangan dari industri farmasi. Mereka berpendapat bahwa intervensi pemerintah dalam penetapan harga akan berdampak buruk bagi pasien Amerika. Alex Schriver, juru bicara Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA), asosiasi pelobi perusahaan farmasi terkemuka di AS, menyatakan bahwa penetapan harga oleh pemerintah, dalam bentuk apa pun, akan merugikan pasien Amerika.

Berikut adalah poin-poin penting terkait rencana Trump:

  • Tujuan Utama: Menyamakan harga obat resep di AS dengan negara-negara maju lainnya.
  • Mekanisme: Menerapkan skema "negara yang paling diuntungkan" atau penetapan harga referensi internasional.
  • Target: Program asuransi kesehatan nasional Medicare dan lebih banyak jenis obat.
  • Klaim: Akan membawa keadilan dan kesetaraan bagi warga AS dalam mengakses obat-obatan.
  • Tantangan: Tentangan dari industri farmasi dan potensi masalah hukum.

Meskipun rencana ini masih dalam tahap awal, dampaknya terhadap industri farmasi dan sistem kesehatan di Amerika Serikat bisa sangat signifikan. Kita akan terus memantau perkembangan ini dan memberikan informasi terbaru kepada Anda.