Tragedi Laut Bengkulu: Kapal Wisata Karam, Tujuh Penumpang Ditemukan Meninggal Dunia
Kepanikan dan duka menyelimuti perairan Bengkulu setelah sebuah kapal wisata yang mengangkut 104 penumpang mengalami musibah dan karam di dekat perairan Kota Bengkulu, Minggu (11/05/2025). Insiden nahas ini terjadi saat kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Akibat kejadian ini, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sisanya berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dan nelayan setempat.
Menurut keterangan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, kapal tersebut bertolak dari Kota Bengkulu menuju Pulau Tikus pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Perjalanan menuju pulau wisata tersebut berjalan lancar tanpa kendala apapun. Namun, situasi berubah drastis saat kapal hendak kembali ke Kota Bengkulu pada siang harinya. Cuaca buruk dengan angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan tersebut, menyebabkan kapal kehilangan kendali.
"Saat perjalanan kembali, cuaca memburuk secara tiba-tiba. Badai menerjang dan mesin kapal mengalami masalah hingga akhirnya mati. Tanpa mesin, kapal menjadi tidak terkendali dan terombang-ambing oleh badai," ujar Khristian.
Ombak besar menghantam kapal hingga menyebabkan kapal terbalik dan karam. Para penumpang panik dan banyak yang terlempar ke laut. Beruntung, sejumlah nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian dengan sigap memberikan pertolongan. Mereka bergegas menuju lokasi dan membantu mengevakuasi para korban yang terapung di laut.
"Kami sangat mengapresiasi keberanian dan kecepatan para nelayan Malabero yang tanpa ragu terjun ke laut untuk menyelamatkan para korban," ungkap Khristian.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan kapten kapal berinisial ES beserta lima Anak Buah Kapal (ABK), yaitu Rd, Ai, Yi, Dk, dan Fi. Mereka dibawa ke Polresta Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab terjadinya kecelakaan ini.
Kasubdit Tipidter Polresta Bengkulu, Ipda. Muhammad Ego Fermana, membenarkan penahanan tersebut. "Kapten kapal dan ABK saat ini sedang kami periksa intensif untuk mengetahui kronologis kejadian dan mencari tahu apakah ada unsur kelalaian dalam insiden ini," tegasnya.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga akan pentingnya keselamatan dalam transportasi laut, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan keselamatan pelayaran untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Kondisi Cuaca: Selalu perhatikan perkiraan cuaca sebelum melakukan perjalanan laut. Jangan memaksakan diri berlayar jika kondisi cuaca buruk.
- Kapasitas Kapal: Pastikan jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
- Perlengkapan Keselamatan: Pastikan kapal dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan yang memadai, seperti jaket pelampung dan alat komunikasi.
- Kesiapan Awak Kapal: Pastikan awak kapal memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi situasi darurat.
- Koordinasi dengan Pihak Berwenang: Berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait rencana pelayaran dan melaporkan jika terjadi masalah.
Diharapkan dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan pelayaran, tragedi serupa dapat dicegah dan transportasi laut dapat berjalan dengan aman dan lancar.