Umat Buddha Kalimantan Timur Panjatkan Doa untuk Kedamaian Bangsa dan Kelancaran Pembangunan IKN pada Perayaan Waisak 2025
Perayaan Tri Suci Waisak 2025 di Kalimantan Timur menjadi momen bagi umat Buddha untuk memanjatkan doa bagi kedamaian Indonesia serta kelancaran proses transisi daerah menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pandita Hendri Suwito, Ketua Buddhist Centre Samarinda, menyampaikan bahwa tema Waisak tahun ini menekankan pentingnya peningkatan pengendalian diri dan kebijaksanaan sebagai kunci untuk mewujudkan perdamaian dunia. Menurutnya, pengendalian diri yang kuat esensial untuk membina kehidupan batin yang sehat dan damai.
"Kebijaksanaan bukan sekadar akumulasi pengetahuan, melainkan kemampuan mendalam untuk memahami hakikat kehidupan," ujarnya. Dalam kebijaksanaan terkandung nilai-nilai luhur seperti welas asih, ampunan, dan cinta kasih, yang menjadi fondasi kokoh bagi terwujudnya perdamaian sejati.
Umat Buddha di Kaltim juga secara khusus mendoakan kelancaran dan kesuksesan pembangunan IKN. Mereka memandang IKN sebagai simbol peradaban baru yang perlu didukung dengan narasi positif, bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga sebagai representasi kemajuan bangsa di mata dunia. Harapannya, Indonesia akan dipandang sebagai bangsa yang besar, berdaulat, dan bermartabat di masa depan.
Rangkaian perayaan Waisak di Kaltim diisi dengan berbagai kegiatan spiritual dan sosial. Selain kegiatan spiritual utama, wihara-wihara yang tergabung dalam Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kaltim juga mengadakan kegiatan seni dan kebudayaan. Salah satunya adalah "Wonderful Vesak 2025" yang diadakan di Big Mall Samarinda.
Secara internal, umat Buddha menjalankan tradisi pradaksina, yaitu ritual mengelilingi wihara sambil merenungkan dharma. Semangat berbagi dan kepedulian sosial juga diwujudkan melalui kegiatan bakti sosial dan bantuan kemanusiaan.
Buddhist Centre Samarinda menggelar aksi donor darah yang berhasil mengumpulkan sekitar 250 kantong darah untuk disumbangkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Puncak perayaan Waisak di Buddhist Centre Samarinda dilaksanakan melalui Puja Bhakti Waisak yang penuh khidmat.
Pandita Hendri mengakhiri dengan harapan universal, "Semoga semua makhluk hidup berbahagia," yang menjadi esensi ajaran Buddha.