Perubahan Akses di Stasiun Tanjung Barat: Penumpang KRL Diminta Antisipasi Rute Baru
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyesuaian signifikan terhadap alur keluar masuk penumpang di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Perubahan ini, yang mulai diujicobakan sejak Kamis, 8 Mei 2025, membawa implikasi langsung bagi para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.
Perubahan paling mendasar adalah penutupan jalur penyeberangan langsung di atas rel kereta api. Sebelumnya, jalur ini menjadi andalan penumpang untuk berpindah antar peron. Sebagai gantinya, penumpang yang hendak menuju atau dari Peron 1 (arah Depok, Citayam, Nambo, dan Bogor) kini diarahkan melalui bangunan atas stasiun. Bangunan ini sebelumnya berfungsi sebagai area transit untuk fasilitas seperti toilet. Pintu keluar stasiun yang menghadap Jalan Lenteng Agung Raya juga ditutup permanen.
Untuk mengakomodasi perubahan ini, akses masuk stasiun kini dialihkan melalui area di seberang minimarket Alfamidi Tanjung Barat. Penumpang akan menemukan petunjuk arah yang memandu mereka menuju pintu masuk stasiun yang baru. Setelah memasuki area stasiun, penumpang harus menggunakan tangga dan eskalator untuk mencapai peron. Rute ini melewati jajaran kios makanan dan minuman yang saat ini belum beroperasi. Kios-kios tersebut menampilkan label "Samesta Mahata Tanjung Barat, Coming Soon!", beserta logo Perumnas dan Samesta, mengindikasikan adanya pengembangan komersial di area stasiun.
Perubahan alur ini menuntut penyesuaian dari para penumpang. Perjalanan dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) hingga pintu masuk tap-in diperkirakan membutuhkan waktu sekitar enam menit dengan berjalan santai. Pihak stasiun mengimbau para pengguna KRL untuk mengantisipasi waktu tambahan ini dalam perjalanan mereka. Petugas keamanan stasiun juga disiagakan untuk membantu penumpang beradaptasi dengan rute baru.
Dengan perubahan ini, diharapkan Stasiun Tanjung Barat dapat memberikan layanan yang lebih teratur dan aman bagi seluruh pengguna KRL. Meskipun membutuhkan penyesuaian di awal, rute baru ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi pergerakan penumpang di dalam stasiun.