Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Tanggapi Kritik Verrel Bramasta Terkait Program Pembinaan Siswa

Polemik mengenai metode pembinaan siswa bermasalah di Purwakarta memasuki babak baru setelah Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan oleh anggota DPR RI, Verrel Bramasta. Isu ini bermula dari kebijakan yang diterapkan di wilayah tersebut, di mana siswa yang dianggap bermasalah mendapatkan pembinaan di barak militer.

Verrel Bramasta, yang juga dikenal sebagai aktor, menyampaikan kritik konstruktif terhadap program tersebut. Ia berpendapat bahwa pendekatan militeristik saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa. Menurutnya, faktor-faktor lain seperti dinamika keluarga, tekanan sosial, dan masalah emosional juga perlu diperhatikan. Verrel menekankan pentingnya pendekatan psikologis dan spiritual dalam proses pembinaan, agar siswa dapat berkembang menjadi individu yang tangguh secara holistik.

Tanggapan dari Bupati Saepul Bahri Binzein, yang akrab disapa Om Zein, cukup menarik perhatian. Ia menantang Verrel untuk secara langsung terlibat dalam pembinaan siswa. Om Zein menawarkan Verrel untuk mendidik 15 siswa di luar lingkungan barak militer, sementara 15 siswa lainnya akan tetap mengikuti program yang sudah berjalan. Tantangan ini seolah menjadi ajang pembuktian, apakah pendekatan yang berbeda dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Lantas, siapakah sebenarnya Saepul Bahri Binzein ini? Pria kelahiran Subang pada 14 Agustus 1972 ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Setelah lulus dari MAN Subang pada tahun 1992, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Huda dan meraih gelar Sarjana Agama pada tahun 1997. Jejak rekamnya menunjukkan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris HMI Cabang Purwakarta, Ketua KNPI, Ketua Gapensi, dan berbagai posisi penting lainnya di organisasi kepemudaan dan profesi.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Saepul juga aktif di APDESI dan MD KAHMI. Kiprahnya di berbagai organisasi ini menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Saepul memiliki kekayaan yang cukup signifikan, meskipun juga memiliki hutang.

Menanggapi tantangan tersebut, Verrel Bramasta merasa bahwa dirinya seolah diadu domba. Ia menegaskan bahwa kritiknya bukanlah bentuk penolakan terhadap kebijakan di daerah pemilihannya. Verrel hanya menyuarakan aspirasi dari masyarakat yang memiliki pandangan berbeda mengenai metode pembinaan siswa. Ia berharap agar masukan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan program yang ada.

Verrel juga menyatakan bahwa dirinya tidak ingin berkompetisi dengan pihak manapun dalam hal memberikan kontribusi kepada masyarakat. Ia percaya bahwa setiap pihak memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Verrel menganggap pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan kritiknya mungkin sedang memiliki banyak pikiran.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Kritik Verrel Bramasta: Pendekatan militeristik saja tidak cukup, perlu pendekatan psikologis dan spiritual.
  • Tantangan Bupati Saepul: Verrel ditantang untuk mendidik 15 siswa dengan metodenya sendiri.
  • Respon Verrel: Merasa diadu domba, hanya menyuarakan aspirasi masyarakat.

Secara keseluruhan, polemik ini mencerminkan dinamika dalam proses pengambilan kebijakan publik. Perbedaan pendapat dan kritik konstruktif dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas program dan memastikan bahwa kepentingan seluruh masyarakat terakomodasi dengan baik.

Riwayat Organisasi Saepul Bahri Binzein:

  • Sekretaris HMI Cabang Purwakarta (1994-1995)
  • Ketua KNPI
  • Ketua Gapensi (2013-2018)
  • Majelis Pertimbangan Karang Taruna Indonesia (2021-2024)
  • Dewan Pakar MD KAHMI (2023-2024)
  • Dewan Kehormatan HIPMI (2022)
  • Dewan Pertimbangan APDESI (2022-2024)