Amerika Serikat dan China Capai Kesepakatan Sementara Soal Tarif dalam Upaya Redakan Ketegangan Perdagangan
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengumumkan pernyataan bersama yang menandai kemajuan dalam negosiasi terkait tarif perdagangan. Pengumuman ini menyusul serangkaian perundingan intensif yang berlangsung di Jenewa, Swiss, pada hari Minggu (11/5/2025), yang bertujuan untuk meredakan ketegangan ekonomi antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Pernyataan yang dirilis secara bersamaan oleh Gedung Putih dan kantor berita Xinhua, menyoroti pengakuan bersama akan pentingnya hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral yang stabil dan saling menguntungkan. Kedua negara sepakat bahwa kelanjutan dialog konstruktif merupakan kunci untuk mengatasi perbedaan dan meningkatkan kerjasama di masa depan.
Inti dari kesepakatan ini adalah serangkaian langkah konkret yang akan diambil oleh kedua belah pihak dalam waktu dekat.
-
Langkah-langkah dari Pihak AS:
- Penangguhan sementara selama 90 hari atas sebagian tarif tambahan (sebesar 24%) yang dikenakan pada barang-barang impor dari Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Makau, sebagaimana diatur dalam Perintah Eksekutif 14257 tertanggal 2 April 2025. Meskipun demikian, tarif ad valorem sebesar 10% akan tetap berlaku.
- Penghapusan tarif tambahan yang diberlakukan berdasarkan Perintah Eksekutif 14259 (8 April 2025) dan 14266 (9 April 2025).
-
Langkah-langkah dari Pihak China:
- Penangguhan sementara (24%) selama 90 hari atas tarif tambahan yang dikenakan pada barang-barang impor dari AS, sesuai dengan Pengumuman Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara Nomor 4 Tahun 2025. Sisa tarif ad valorem tambahan sebesar 10% akan tetap berlaku.
- Penghapusan tarif tambahan yang dikenakan berdasarkan Pengumuman Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara Nomor 5 dan 6 Tahun 2025.
- Pengambilan langkah-langkah administratif yang diperlukan untuk menangguhkan atau menghapuskan tindakan balasan non-tarif yang diberlakukan terhadap AS sejak 2 April 2025.
Setelah implementasi langkah-langkah tersebut, AS dan China akan membentuk mekanisme formal untuk melanjutkan diskusi tentang isu-isu ekonomi dan perdagangan. Perwakilan dari pihak China akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, sementara pihak AS akan diwakili oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Diskusi dapat diadakan secara bergantian di China dan Amerika Serikat, atau di negara ketiga yang disepakati bersama. Kedua belah pihak juga dapat melakukan konsultasi tingkat kerja tentang isu-isu ekonomi dan perdagangan yang relevan.
Kesepakatan ini muncul di tengah kekhawatiran global tentang dampak perang tarif yang berkepanjangan antara AS dan China. Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh kedua negara, yang dipicu oleh ketidakseimbangan perdagangan dan perselisihan tentang praktik perdagangan, telah menyebabkan disrupsi dalam rantai pasokan global dan meningkatkan biaya bagi konsumen. Sebelumnya, AS memberlakukan tarif hingga 145% untuk produk China, dengan beberapa mencapai 245%. Sebagai pembalasan, China mengenakan tarif 125% pada barang-barang AS.
Meskipun kesepakatan ini disambut baik sebagai langkah positif, para analis memperingatkan bahwa ini hanyalah solusi sementara. Tantangan yang lebih mendasar dalam hubungan ekonomi AS-China masih harus diselesaikan. Kedua negara menunjukkan keinginan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi yang saling menguntungkan.