Arema FC Ancam Tinggalkan Kanjuruhan: Kekecewaan Mendalam Pasca Insiden Pelemparan Bus
Manajemen Arema FC mengungkapkan kekecewaan mendalam pasca insiden pelemparan batu yang menimpa bus Persik Kediri setelah pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kejadian tersebut membuat klub berjuluk Singo Edan mempertimbangkan kembali penggunaan stadion yang baru saja direnovasi itu sebagai kandang mereka.
Kekecewaan ini diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi. Menurutnya, insiden itu menjadi tamparan keras bagi tim yang merasa tidak dihargai di rumah sendiri, terutama setelah penantian panjang untuk kembali bermain di Kanjuruhan. Tiga tahun lamanya Arema FC harus menjadi tim musafir, berpindah-pindah kandang karena berbagai kendala.
"Kami sangat kecewa dengan beberapa pihak terkait pertandingan kemarin," ujar Yusrinal.
Yusrinal menambahkan bahwa Arema FC telah melewati masa-masa sulit selama tiga tahun terakhir demi bisa kembali bermain di Malang. Ia menyayangkan sikap sejumlah pihak yang justru terus melontarkan kritikan pedas, padahal klub sedang berjuang keras untuk bertahan di tengah keterbatasan finansial.
"Tiga tahun kami berupaya mempertahankan eksistensi klub. Berjuang sekuat tenaga untuk bisa kembali ke rumah sendiri," lanjut Yusrinal.
Lebih lanjut, Yusrinal mengungkapkan bahwa tanpa pemasukan yang stabil selama menjadi tim musafir, klub hanya mengandalkan sisa tenaga, semangat, dan niat tulus untuk mempertahankan eksistensinya. Ia merasa bahwa segala upaya yang telah dilakukan seolah tidak dihargai.
Selain itu, Yusrinal juga menyoroti hilangnya dukungan dari suporter yang diharapkan akan kembali hadir di stadion setelah Arema FC kembali ke Malang. Ia menduga bahwa harga tiket yang mahal dan sistem pembelian online yang rumit menjadi penyebab utama minimnya kehadiran suporter di stadion.
"Kami perlu mengingatkan bahwa suporter adalah pendukung. Selama tiga tahun mereka tidak bisa memberikan dukungan langsung kepada Arema FC. Setelah kami kembali, yang kami dapatkan justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan," tegasnya.
Menjelang akhir musim Liga 1 2024-2025, Arema FC masih memiliki dua pertandingan tersisa. Mereka akan bertandang ke markas PSBS Biak pada pekan ke-33 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, sebelum menutup kompetisi dengan menjamu Semen Padang di kandang sendiri.
Berikut Poin-poin penting yang bisa disajikan dalam format list:
- Kekecewaan mendalam manajemen Arema FC atas insiden pelemparan bus Persik Kediri.
- Pertimbangan untuk tidak menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang.
- Klub merasa tidak dihargai setelah berjuang keras untuk kembali ke Malang.
- Sorotan terhadap minimnya dukungan suporter karena harga tiket dan sistem online.
- Dua pertandingan tersisa: melawan PSBS Biak (tandang) dan Semen Padang (kandang).