KPM Gemparkan Panggung Internasional dengan Tari Tradisional di Festival Indisch Den Haag
Karya Perempuan Mandiri (KPM) kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kali ini, melalui ajang bergengsi Indisch Den Haag 2025 di Belanda, KPM sukses memukau para penonton dengan penampilan tari tradisional yang mempesona. Sebanyak 26 penari, termasuk empat penari cilik berbakat, tampil memukau membawakan kekayaan budaya Indonesia.
Kolaborasi apik antara KPM dan musisi tradisional Roy Tahumuri menghasilkan harmoni yang memanjakan mata dan telinga. Empat tarian yang ditampilkan, yaitu Puang Ngeloneng dari Betawi, gabungan Naiak Padi, Piring & Indang dari Sumatera Barat, Nyerap dari Kalimantan Barat, serta Saureka-reka dari Maluku, berhasil membius para penonton. Setiap gerakan gemulai para penari tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi jendela yang membuka wawasan tentang keragaman budaya Indonesia.
Penampilan KPM di Indisch Den Haag bukan hanya sekadar pertunjukan seni. Ini adalah representasi nyata dari peran perempuan Indonesia dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa di mata dunia. Molly Prabawaty, penanggung jawab kegiatan dan Staf Ahli Menteri di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), menekankan bahwa undangan ini adalah bentuk pengakuan internasional atas dedikasi KPM dalam menjaga warisan budaya Nusantara.
Suprijadi Arsjad, sang pelatih tari, dengan penuh dedikasi memimpin tim penampil. Kehadiran Herman Sitepu sebagai bintang tamu dalam tarian Nyerap turut menambah semarak pertunjukan. Penataan suara dan panggung yang apik dari Panji Radityo dan tim Zeehelden Theater semakin memperkuat kesan mendalam bagi para penonton.
Empat penari cilik yang turut memeriahkan acara, Audya Kemala Paramitha, Anindita Ayudianti Ariani, Areta Putri Pinayungan, dan Dira Annisha, menunjukkan bakat luar biasa mereka. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa kecintaan terhadap budaya Indonesia telah ditanamkan sejak usia dini.
Ketua KPM, Sabena Betty Sihombing, menjelaskan bahwa KPM adalah wadah bagi 150 perempuan dari berbagai profesi yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian seni tari Indonesia. Ia menekankan pentingnya menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi penerus.
Sejak berdiri pada 6 Januari 2018, KPM telah menorehkan berbagai prestasi membanggakan. Penghargaan The Most Outstanding Performance in Artistry & Elegance di Thailand Cultural Exchange Festival 2025, rekor MURI untuk pertunjukan tari dengan jumlah penari dan provinsi terbanyak pada 2024, partisipasi rutin di World Dance Day, dan keterlibatan dalam konferensi pendidikan Indonesia-Belanda di Erasmus Huis Jakarta adalah sebagian dari bukti nyata dedikasi KPM dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia.
KPM terus aktif menerima undangan dari berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta, termasuk dari komunitas internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, KPM terus berkomitmen untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia di panggung dunia.
Berikut adalah daftar delegasi penari yang tampil di Indisch Den Haag 2025:
- Anindita Ayudianti Ariani
- Anna Khairian
- Areta Putri Pinayungan
- Audya Kemala Paramitha
- Bulan Purnamasari
- Dessy Susbianti
- Dira Annisha C. Ramadhina
- Evawani Sa'adah Basri
- Grace Taruli Situmorang
- Herman Sitepu
- Laura Djuriantina
- Lenny
- Lisa Qonita
- Molly Prabawaty
- Nisma Hiddin
- Prihandini Pandansari
- Reni Kristina Arianti
- Rosma Hotma Ida Hutagaol
- Sabena Betty Sihombing
- Saradesy Sumardi
- Sinthya Dhewi Darmadi
- Sinthya Ayuningrum Sunaryo
- Sri Mintorowati
- Suprijadi Arsyad
- Tri Yuliastuti Kusindrayanti
- Yulia Megawati