Atmosfer Waisak Memukau: Ribuan Lampion Hiasi Langit Borobudur dalam Festival Cahaya Kedamaian
Ribuan lampion menerangi langit Candi Borobudur, menandai puncak perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE yang jatuh pada Senin (12/5/2025) malam. Festival Lampion, yang mengambil lokasi di situs warisan dunia yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diawali dengan sesi meditasi dan pembacaan paritta oleh para biksu.
Proses menerbangkan lampion membutuhkan kerjasama tim. Dibutuhkan empat hingga lima orang untuk setiap lampion, dengan pembagian tugas mulai dari membentangkan lampion hingga menyalakan api. Koordinasi menjadi kunci, dan peserta diharapkan melepaskan lampion saat aba-aba diberikan oleh pemandu acara. Namun, antusiasme seringkali membuat beberapa peserta tidak sabar.
Salah seorang pengunjung, yang datang bersama putrinya, mengungkapkan kekagumannya pada euforia acara tersebut. Mereka mengikuti instruksi dengan seksama, dibantu oleh dua orang yang baru mereka temui di lokasi. Sementara itu, Diana, seorang mahasiswa asal Magelang, merasa puas meski hanya bisa menyaksikan lampion-lampion itu terbang dari luar area peserta. Tahun sebelumnya, ia tidak berhasil mendapatkan tiket, dan jarak dari rumahnya di Kecamatan Sawangan juga menjadi kendala.
Festival Lampion tahun ini mengusung tema "Light of Peace" atau "Cahaya Kedamaian". Acara terbagi menjadi dua sesi penerbangan lampion, yaitu sesi pertama dari pukul 18.00 hingga 20.00 WIB dan sesi kedua dari pukul 21.00 hingga 23.00 WIB. Ketua Panitia Penyelenggara Lampion Waisak, Fatmawati, menjelaskan bahwa lampion-lampion tersebut didatangkan dari Thailand dan terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan seperti kertas dan bambu. Setiap peserta juga diberikan wishing card atau kartu harapan yang dapat ditempelkan pada lampion, sehingga mereka dapat menuliskan doa dan harapan mereka.
Berikut adalah beberapa elemen yang membuat acara ini begitu berkesan:
- Meditasi dan Pembacaan Paritta: Mengawali acara dengan refleksi spiritual.
- Kerjasama Tim: Menerbangkan lampion membutuhkan koordinasi dan kerjasama.
- Atmosfer Euforia: Ribuan lampion menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
- Tema Kedamaian: Mengusung pesan universal tentang perdamaian.
- Bahan Ramah Lingkungan: Lampion dibuat dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
- Kartu Harapan: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk menyampaikan doa dan harapan.
Festival Lampion di Borobudur bukan hanya sekadar perayaan visual, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual dan sosial yang melibatkan ribuan orang dalam semangat kedamaian dan harapan.