Djoko Susanto: Kisah Sukses di Balik Raksasa Ritel Alfamart

Alfamart, jaringan minimarket yang menjamur di seluruh pelosok Indonesia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Di balik kesuksesan jaringan ritel modern ini, terdapat sosok visioner bernama Djoko Susanto, seorang pengusaha yang memulai perjalanannya dari bawah.

Awal Mula dari Warung Keluarga

Djoko Susanto lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana yang berdagang. Sejak kecil, ia sudah terlibat dalam membantu bisnis orang tuanya, sebuah warung kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Pengalaman inilah yang menjadi fondasi kuat bagi pemahamannya tentang dunia ritel dan bisnis.

Merintis Karier dari Kios Pasar

Dengan berbekal pengalaman dari warung orang tua, Djoko Susanto memulai kariernya secara mandiri dengan membuka kios kecil di pasar tradisional Jakarta. Kiosnya menjual rokok dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Kerja keras dan ketekunannya membuahkan hasil, bisnisnya berkembang pesat hingga menjadi jaringan toko grosir.

Kemitraan Strategis dengan Sampoerna

Titik balik dalam karier Djoko Susanto terjadi ketika ia menjalin kemitraan dengan Putera Sampoerna, pemilik perusahaan rokok terkemuka. Kemitraan ini memberikan suntikan dana yang signifikan untuk pengembangan bisnis grosirnya. Bersama Sampoerna, Djoko mendirikan jaringan toko yang menjadi cikal bakal Alfa Toko Gudang Rabat (ATGR), yang kemudian bertransformasi menjadi Alfamart.

Mendirikan Alfamart dan Ekspansi Pesat

Pada tahun 1999, Djoko Susanto bersama Sampoerna Group mendirikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, perusahaan yang mengelola jaringan ritel Alfamart. Tujuan awal pendirian Alfamart adalah untuk menyediakan akses mudah bagi masyarakat menengah ke bawah terhadap produk kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan lokasi yang strategis.

Di awal tahun 2000-an, terjadi perubahan kepemilikan ketika Sampoerna menjual bisnisnya ke Philip Morris Amerika Serikat. Djoko Susanto kemudian membeli kembali saham tersebut dari Sampoerna, sehingga ia menjadi pemegang saham mayoritas Alfamart.

Di bawah kepemimpinan Djoko Susanto, Alfamart mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Ekspansi agresif, model waralaba yang sukses, dan pengelolaan yang efisien menjadikan Alfamart sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk juga mengoperasikan jaringan minimarket semi supermarket Alfamidi, melalui anak usahanya PT Midi Utama Indonesia Tbk.

Djoko Susanto, melalui PT Sigmantara Alfindo, memegang kendali saham mayoritas di Alfamart, yaitu sebesar 53,19 persen. Kisah sukses Djoko Susanto adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan visi yang jelas, mimpi besar dapat diraih, bahkan dari sebuah warung kecil di pinggir jalan.