Keributan Antar Pemuda di Buton Tengah Bermula dari Insiden Pemukulan

Aparat kepolisian Resor Buton Tengah tengah menyelidiki akar permasalahan bentrokan yang melibatkan dua kelompok pemuda yang berasal dari Kelurahan Bombonawulu dan Kelurahan Watulea. Insiden yang terjadi pada Minggu dini hari (11/05/2025) ini diduga kuat dipicu oleh aksi pemukulan yang terjadi di sebuah acara joget di Desa Moko, Kecamatan Lakudo.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Buton Tengah, AKP Sunarton Hafala, kejadian bermula ketika seorang pemuda dari Kelurahan Bombonawulu menjadi korban pemukulan saat acara joget berlangsung di Desa Moko. Usai melakukan pemukulan, pelaku melarikan diri. Korban kemudian mengajak sejumlah temannya untuk mencari pelaku di sekitar Tugu Labungkari.

"Korban pemukulan bersama teman-temannya kemudian menunggu pelaku di Tugu Labungkari. Saat pelaku melintas, mereka langsung melakukan pengeroyokan," jelas AKP Sunarton melalui keterangan tertulisnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, pelaku berhasil melarikan diri. Namun, insiden ini kemudian memicu aksi saling serang antara kelompok pemuda dari Kelurahan Bombonawulu dan Kelurahan Watulea. Aksi saling serang ini berujung pada pelemparan rumah warga dan perusakan sebuah sepeda motor.

Sebelumnya, Polres Buton Tengah telah mengamankan 21 orang pemuda yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan dan perusakan tersebut. Para pemuda ini diamankan di Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, pada Minggu (11/05/2025) sekitar pukul 02.30 WITA.

"Kami telah mengamankan 21 orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dan perusakan terkait bentrokan antar kelompok pemuda ini," tegas AKP Sunarton.