Investigasi Mendalam Dilakukan Terkait Ledakan Kapal di Sungai Musi, Palembang
Investigasi Intensif Ledakan Kapal Jukung di Sungai Musi
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan terus melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ledakan kapal jukung yang terjadi di Sungai Musi, Palembang. Langkah ini diambil untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian yang menggemparkan tersebut. Sebagai bagian dari proses investigasi, pihak kepolisian berencana untuk memeriksa sejumlah saksi kunci, termasuk para korban selamat dan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) terapung tempat kapal tersebut mengisi bahan bakar sebelum kejadian.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel, Kompol Rio Artha, menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap para korban selamat dan pemilik barang dijadwalkan pada hari Rabu, 14 Mei 2025. Penundaan pemeriksaan sebelumnya disebabkan kondisi para korban yang masih menjalani perawatan intensif akibat luka-luka dan trauma yang dialami pasca-ledakan. "Sementara belum bisa diambil kesimpulan, karena korban masih dirawat, masih belum bisa dimintai keterangan," ujar Kompol Rio.
Selain para korban, pihak SPBB terapung juga akan dimintai keterangan untuk mengetahui lebih detail mengenai proses pengisian bahan bakar dan standar keselamatan yang diterapkan. Investigasi ini bertujuan untuk memastikan apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur yang berkontribusi terhadap terjadinya ledakan.
Kompol Rio juga menambahkan bahwa sembako milik korban yang sempat berserakan pasca-kejadian dan menjadi perhatian warga, telah diserahkan kembali kepada pemiliknya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian pihak kepolisian terhadap para korban.
Kronologi Kejadian dan Kondisi Korban
Insiden ledakan kapal jukung "Doa Ibu" terjadi pada Jumat, 9 Mei 2025, sekitar pukul 16.30 WIB di wilayah Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Kapal yang hancur akibat ledakan tersebut kemudian hanyut hingga menepi di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Tim SAR gabungan, termasuk Basarnas dan Polairud, segera melakukan pencarian terhadap empat anak buah kapal (ABK) yang sempat dinyatakan hilang.
Setelah upaya pencarian intensif, keempat ABK berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Dirpolairud Polda Sumsel, Kombes Sonny Mahar Budi, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. "Para ABK sekarang berada di rumah sakit, satu orang menjalani rawat jalan," jelasnya.
Investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas pihak-pihak yang terbukti lalai atau melanggar aturan keselamatan yang berlaku.
- Pemeriksaan saksi terus dilakukan
- Korban ledakan kapal selamat