Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Erupsi Hasilkan Kolom Abu Setinggi 1 Kilometer
Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Senin (12/5/2025) malam. Erupsi ini menghasilkan kolom abu yang membumbung tinggi hingga mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung.
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 21.52 WIB. Intensitas kolom abu yang dihasilkan tergolong tebal dan mengarah ke arah barat daya. Catatan seismogram menunjukkan amplitudo maksimal sebesar 22 milimeter dengan durasi erupsi selama 116 detik. Sebelum kejadian ini, PPGA Semeru mencatat adanya enam kali erupsi sejak pukul 00.00 WIB, meskipun beberapa di antaranya tidak dapat diamati secara visual karena kondisi cuaca.
Dalam periode 24 jam sebelumnya, yaitu pada Minggu (11/5/2025), PPGA Semeru mencatat total 56 kali erupsi. Namun, sama seperti sebelumnya, banyak erupsi yang tidak dapat teramati secara visual akibat tertutup kabut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menegaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Rekomendasi Keselamatan:
- Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
- Aktivitas juga dilarang dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
- Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
- Mengingat curah hujan yang tinggi di sekitar Gunung Semeru, masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi banjir lahar.
BPBD Kabupaten Lumajang terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD dan pihak berwenang lainnya, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.