Operasi Penertiban di Ponorogo: Puluhan Warung Kopi Ditutup, Temuan Kasus HIV Mengkhawatirkan

Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengambil langkah tegas dengan menutup 38 warung kopi yang diduga kuat menjadi tempat praktik prostitusi terselubung. Operasi penertiban ini dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama tim gabungan di dua lokasi strategis, yaitu Pasar Janti dan Pasar Danyang.

Penutupan warung kopi ini bukan tanpa alasan. Pihak berwenang telah lama mengendus aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat. Kepala Satpol PP Kabupaten Ponorogo, Eko, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan setelah melalui proses pengintaian dan pengumpulan bukti yang cukup. "Kami tidak ingin Ponorogo menjadi tempat subur bagi praktik-praktik maksiat," tegasnya.

Dalam operasi tersebut, petugas memasang stiker penyegelan dan papan peringatan di depan warung-warung kopi yang melanggar aturan. Tindakan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pemilik warung dan mencegah praktik serupa di kemudian hari.

Namun, penemuan yang lebih mengkhawatirkan muncul setelah dilakukan skrining atau tes massal HIV terhadap para pekerja warung kopi. Dari 191 pekerja yang diperiksa, 24 di antaranya dinyatakan positif HIV. Temuan ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ponorogo, Hendra Asmara Putra, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti pada penutupan warung kopi saja. "Kami akan terus melakukan pemantauan dan penindakan terhadap tempat-tempat lain yang terindikasi melakukan pelanggaran serupa," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga berencana memberikan pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi para pekerja warung kopi yang terdampak penutupan. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki bekal untuk mencari pekerjaan yang lebih layak dan terhindar dari praktik prostitusi.

Bagi pekerja yang berasal dari luar daerah, pemerintah akan memfasilitasi kepulangan mereka ke daerah asal melalui koordinasi dengan dinas sosial setempat. "Kami akan memastikan mereka mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan," kata Hendra.

Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik prostitusi terselubung. Selain itu, temuan kasus HIV yang cukup tinggi juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran dan upaya pencegahan penyakit menular seksual di masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan kondusif bagi seluruh warganya.