Panasonic Pangkas 10 Ribu Karyawan di Tengah Restrukturisasi Global
Panasonic Holdings Corporation mengambil langkah signifikan dalam restrukturisasi globalnya dengan mengumumkan pengurangan tenaga kerja yang mencapai sekitar 10.000 karyawan. Keputusan pahit ini, yang setara dengan 4% dari total karyawan perusahaan, merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengembalikan profitabilitas di tengah tantangan ekonomi global.
PHK ini akan dilaksanakan secara merata antara operasi di dalam negeri Jepang dan di luar negeri, menunjukkan bahwa restrukturisasi ini memiliki dampak yang luas. Panasonic berencana untuk melakukan pensiun dini dan konsolidasi atau penutupan unit bisnis tertentu, terutama yang berfokus pada fungsi penjualan dan administrasi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat merampingkan operasi dan mengurangi biaya.
Dalam laporan keuangan terbarunya, Panasonic mengungkapkan penurunan laba bersih sebesar 17,5% untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Laba bersih tercatat sebesar 366 miliar yen, menurun dibandingkan 443 miliar yen pada tahun sebelumnya. Penjualan juga mengalami penurunan tipis menjadi 8,46 triliun yen. Perusahaan menyalahkan perlambatan ekonomi global dan penurunan permintaan kendaraan listrik sebagai faktor utama yang mempengaruhi kinerja keuangan mereka. Namun, penjualan domestik untuk produk seperti AC dan barang elektronik lainnya menunjukkan kinerja yang positif.
Panasonic mengantisipasi biaya restrukturisasi dan pesangon sebesar 130 miliar yen selama tahun fiskal ini. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis dengan prospek jangka panjangnya. Mereka memproyeksikan peningkatan laba hingga 300 miliar yen pada tahun fiskal 2029, yang didorong oleh reformasi manajemen yang signifikan dan efisiensi operasional yang ditingkatkan.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan masa depan, Panasonic akan terus berinvestasi dalam produksi baterai kendaraan listrik dan memperluas kemitraan dengan produsen mobil Jepang seperti Mazda dan Subaru. Investasi ini mencerminkan keyakinan perusahaan dalam potensi pasar kendaraan listrik dan komitmen untuk menjadi pemain kunci dalam industri ini.
CEO Panasonic, Yuki Kusumi, menyampaikan penyesalannya atas PHK ini, mengakui bahwa keputusan tersebut sulit tetapi diperlukan untuk kesehatan jangka panjang perusahaan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Kusumi juga mengumumkan rencananya untuk mengembalikan sekitar 40% dari kompensasinya.
Implementasi PHK ini dijadwalkan dimulai pada Maret 2026, dan Panasonic berkomitmen untuk mematuhi semua undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di setiap wilayah tempat mereka beroperasi. Pengumuman restrukturisasi ini tampaknya diterima dengan baik oleh investor, dengan saham Panasonic yang mengalami kenaikan 2% di Tokyo setelah berita tersebut dipublikasikan. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap strategi restrukturisasi perusahaan dan prospek masa depannya.