AS-China Capai Kesepakatan Tarif Sementara, Pasar Global Bereaksi Positif
Kesepakatan sementara antara Amerika Serikat dan China mengenai penurunan tarif impor produk, yang berlaku selama 90 hari, disambut baik oleh pelaku pasar global. Langkah ini dipandang sebagai upaya meredakan ketegangan perdagangan yang selama ini membebani perekonomian dunia.
Pasar saham global menunjukkan reaksi positif setelah pengumuman kesepakatan tersebut. Indeks Dow Futures melonjak, diikuti oleh kenaikan signifikan pada S&P 500 Futures dan Nasdaq Futures. Di Asia, indeks Hang Seng juga mengalami kenaikan yang cukup besar. Penguatan juga terjadi pada Dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, sementara harga emas mengalami penurunan karena berkurangnya permintaan aset safe haven.
Menurut Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, kesepakatan ini merupakan skenario terbaik di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden AS sebelumnya. Kebijakan tersebut telah mengganggu rantai pasok global dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya resesi.
Ekonomi global telah merasakan dampak dari perang dagang antara AS dan China. Pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, sebagian disebabkan oleh peningkatan impor untuk menghindari tarif. Sementara itu, ekspor China ke AS juga mengalami penurunan, yang berdampak negatif pada sektor manufaktur negara tersebut. Aktivitas pabrik di China bahkan mengalami penyusutan tercepat dalam lebih dari setahun terakhir.
Kedua negara sepakat untuk membentuk forum lanjutan guna membahas isu-isu perdagangan yang lebih kompleks. Forum ini akan dipimpin oleh pejabat tinggi dari kedua negara, termasuk Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dan perwakilan dagang AS Jamieson Greer. Pertemuan dapat diadakan di AS, China, atau negara ketiga. Selain itu, diskusi teknis di tingkat pejabat menengah juga direncanakan.
Langkah terbaru dari pemerintah China, yang menunjukkan sikap yang lebih akomodatif, dinilai berbeda dari posisi sebelumnya yang menuntut pencabutan seluruh tarif sebelum negosiasi. Hal ini membuka peluang untuk mencapai kesepakatan dagang yang lebih permanen di masa depan.
Kesepakatan penurunan tarif ini dicapai setelah serangkaian negosiasi yang intensif di Jenewa, Swiss. Tarif AS atas produk China diturunkan secara signifikan, begitu pula tarif China atas produk AS. Kesepakatan ini berlaku mulai 14 Mei 2025 dan akan berlangsung selama 90 hari. Namun, tarif untuk produk terkait fentanyl asal China tetap diberlakukan. Selain itu, China juga mencabut beberapa langkah non-tarif, seperti pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan penghapusan daftar hitam bagi perusahaan AS.
- Penurunan Tarif AS - China
- Reaksi Positif Pasar Global
- Pembentukan Forum Dagang Lanjutan
- Perubahan Sikap Pemerintah China
- Pencabutan Langkah Non-Tarif