Salat Tarawih Berjamaah: Manfaat Kesehatan di Balik Ibadah Ramadan

Salat Tarawih Berjamaah: Manfaat Kesehatan di Balik Ibadah Ramadan

Ramadan, bulan penuh berkah bagi umat Muslim, tak hanya menawarkan pahala ibadah semata. Praktik keagamaan selama Ramadan, khususnya salat Tarawih berjamaah, ternyata menyimpan manfaat kesehatan yang tak terduga. Hal ini diungkap oleh Kabid HLNKI MUI Sumut, KH Akhyar Nasution, dalam program Kultum Ramadan detikSumut baru-baru ini. Beliau menuturkan sebuah kisah menarik yang menggambarkan dampak positif salat Tarawih bagi kesehatan jasmani.

Kisah tersebut bermula dari kunjungan seorang dokter spesialis penyakit dalam berkebangsaan Jerman, Sir Thomas, yang diundang oleh Rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Syekh Ali Ahmad Al-Jurjawi, untuk berbuka puasa. Kekecewaan Sir Thomas terhadap sedikitnya makanan yang disajikan saat berbuka, berubah menjadi kekaguman setelah menyaksikan salat Magrib dan salat Tarawih berjamaah. Setelah makan malam yang cukup berlimpah, Sir Thomas justru khawatir akan dampak kesehatan dari banyaknya makanan yang dikonsumsi. Namun, pengamatannya terhadap kesehatan jamaah yang tampak bugar dan berumur panjang setelah menjalankan salat Tarawih yang panjang, membangkitkan rasa ingin tahunya.

Pertanyaan Sir Thomas kepada Syekh Ali mengenai rutinitas jamaah setelah berbuka, mendapat jawaban yang mengejutkan. Syekh Ali menjelaskan bahwa mereka akan melaksanakan salat Tarawih yang panjang. Keingintahuan Sir Thomas untuk menyaksikan langsung salat tersebut akhirnya terpenuhi. Setelah mengamati gerakan-gerakan salat yang dilakukan dengan tempo yang terukur, Sir Thomas sampai pada kesimpulan yang menarik. Ia melihat bahwa salat Tarawih berjamaah, dengan gerakan-gerakannya yang teratur dan terkendali, memiliki efek yang signifikan dalam mengurangi rasa begah atau sebak di dalam perut setelah makan.

Menurut KH Akhyar Nasution, gerakan-gerakan salat selama Tarawih dapat dianalogikan sebagai olahraga ringan, yang bermanfaat bagi pencernaan. Gerakan-gerakan tersebut membantu proses pencernaan makanan, sehingga mencegah berbagai masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh pencernaan yang kurang optimal. Dengan demikian, salat Tarawih tidak hanya menjadi ibadah yang meningkatkan spiritualitas, tetapi juga aktivitas fisik yang menyehatkan tubuh. Hal ini selaras dengan anjuran untuk menjaga keseimbangan antara rohani dan jasmani dalam menjalani kehidupan.

Kesimpulannya, kisah Sir Thomas dan penjelasan KH Akhyar Nasution memberikan perspektif baru tentang manfaat salat Tarawih berjamaah. Selain sebagai ibadah yang dianjurkan dalam Islam, salat Tarawih juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jasmani, khususnya sistem pencernaan. Gerakan-gerakan salat yang teratur dan dilakukan secara berjamaah ini dapat dianggap sebagai bentuk olahraga ringan yang menyehatkan dan membantu tubuh dalam memproses makanan secara optimal. Manfaat ini menjadi tambahan berkah di bulan Ramadan, di samping pahala ibadah yang didapat.