Pernikahan di Bone Gegerkan Warga: Mempelai Pria Teridentifikasi Interseks

Pernikahan yang berlangsung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, antara FM (44) dan TR (32) menghebohkan warga setempat. Kehebohan ini bermula dari kecurigaan bahwa pernikahan tersebut merupakan pernikahan sesama jenis. Namun, fakta yang terungkap kemudian menunjukkan hal yang berbeda.

Resepsi pernikahan FM dan TR dilangsungkan di Dusun Lacuco, Desa Arasoe, Kecamatan Cina, pada tanggal 5 Mei lalu. Kecurigaan warga muncul setelah mereka melihat penampilan FM yang dianggap seperti wanita. Menanggapi keresahan warga, Kepala Desa Arasoe, Andi Amal Pahsyah, berinisiatif memanggil kedua mempelai untuk mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut.

"Setelah resepsi pernikahan pada 5 Mei, isu ini mulai ramai dibicarakan masyarakat. Oleh karena itu, saya mengundang pasangan ini ke rumah kepala dusun untuk memberikan penjelasan," ujar Andi Amal.

Dalam pertemuan tersebut, Andi Amal meminta FM untuk menjalani pemeriksaan medis guna memastikan jenis kelaminnya. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa FM memiliki kondisi interseks, atau memiliki dua jenis kelamin, baik pria maupun wanita.

"Saya meminta mereka untuk jujur, tetapi mereka bersikeras bahwa FM adalah laki-laki. Kemudian kami melakukan pemeriksaan medis, dan hasilnya menunjukkan bahwa FM lebih dominan sebagai laki-laki," jelas Andi Amal.

Andi Amal menambahkan bahwa meskipun FM memiliki lubang vagina, ukurannya sangat kecil, dan secara keseluruhan, 80 persen dari dirinya adalah laki-laki. Dia juga menyatakan keheranannya, tetapi mengakui bahwa hal tersebut adalah kehendak Tuhan. Andi Amal menegaskan bahwa pernikahan FM dan TR bukanlah pernikahan sesama jenis, karena hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa mempelai pria memiliki kelamin ganda.

"Ini bukan pernikahan sesama jenis, karena hasil pemeriksaan di puskesmas menunjukkan bahwa mempelai laki-laki berkelamin ganda," tegasnya.

Lebih lanjut, Andi Amal menjelaskan bahwa penampilan FM memang menyerupai perempuan. Namun, istri FM menegaskan bahwa suaminya lebih berperan sebagai laki-laki dalam hubungan mereka. Andi Amal juga menambahkan bahwa dalam agama, kondisi kelamin ganda dikenal dengan istilah khunsa.