Ledakan Pemusnahan Amunisi Guncang Garut, Area Terpencil Jadi Lokasi

Tragedi ledakan yang terjadi di Garut, Jawa Barat, menelan korban jiwa dari kalangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan masyarakat sipil. Insiden ini terjadi saat proses pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai. Lokasi pemusnahan, yang terletak di area yang jauh dari permukiman penduduk, kini menjadi pusat perhatian.

Tim investigasi dari berbagai pihak telah diterjunkan ke lokasi kejadian perkara (TKP) yang berada di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong. Akses menuju lokasi terbilang sulit, dengan jarak sekitar 100 kilometer dari pusat kota Garut. Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam menggunakan kendaraan bermotor, mengingat kondisi jalan yang berkelok-kelok dan menantang.

Dari pantauan di lapangan, lokasi ledakan berada sekitar 500 meter dari jalan utama, yang hanya bisa diakses melalui jalan setapak. Pihak TNI telah memasang rambu peringatan di tepi jalan raya, menandakan area tersebut sebagai zona berbahaya. Papan peringatan bertuliskan "Dilarang Masuk, Daerah Penghancuran Munisi Afkir. Gupusmu III," dengan ikon tengkorak, menjadi penanda tegas akan bahaya yang mengintai. Papan peringatan serupa juga ditemukan di beberapa titik dalam radius beberapa kilometer sebelum mencapai TKP, dari arah Garut melalui Jalan Raya Lintas Selatan.

Lokasi pemusnahan amunisi ini berada di dekat garis pantai dan dikelilingi oleh perkebunan yang luas. Menurut keterangan Asep, seorang warga setempat, kegiatan pemusnahan amunisi yang tidak layak pakai ini bukan pertama kalinya dilakukan di lokasi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa lokasi pemusnahan berada cukup jauh dari area permukiman warga, sehingga meminimalisir risiko terhadap penduduk sipil. Investigasi lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan mengevaluasi prosedur pemusnahan amunisi yang selama ini diterapkan.